Bisnisbandung.com - Refly Harun yang merupakan pakar tata negara mengungkapkan di chanel youtube pribadinya perihal bergabungnya Nasdem dan PKB yang memilih berkoalisi di pemerintan Prabowo-Gibran.
Menurut Refly Harun sudah menjadi hal biasa dalam sebuah pemilu, jika yang menang mendapat pujian dan banyak didekati, yang lawan bisa jadi kawan.
Refly Harun juga menegaskan bahwasannya situasi politik hari ini bukanlah suatu yang mengejutkan apalagi kalau dilihat dari sejarah Partai Nasdem dan PKB yang selalu menjadi partai pragmatis.
Maka tidak heran apabila partai-partai di koalisi perubahan yang awalnya mendukung Anies Baswedan malah berbelok ke kubu lawan, mencari tempat aman di Pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Juga: Strategi Airin Rachmi Diany, Mendaftar di Empat Partai untuk Sukses di Pilkada Banten
“Nah itulah yang terjadi dengan Anis Baswedan hari ini, dari tiga partai pendukungnya, ya tidak akan ada yang stay dengan perubahan. tetapi yang harus kita pahami adalah ya mereka berpikir emang Anies siapa kami kan mencalonkan Anies itu sebagai sosok yang independen,” ungkap Refly Harun.
Dalam sudut pandang Refly Harun, Anies Baswedan bukan kader dari ketiga partai yang diduga akan melipir ke Pemerintahan, hal itu menjadi alasan kuat para partai di Koalisi Perubahan mudah untuk meninggalkannya.
“Jangan lupa Prabowo Subianto saja yang jelas-jelas calon Presiden di 2019 ketua umum partai politik bisa melipir. Apalagi partai politik yang sebenarnya tidak punya beban, mereka mencalonkan Anies tapi Anies orang lain,” ucapnya.
“ Yang punya beban itu adalah Anies kepada konstituennya, kepada pemilihnya, kepada relawannya,” sambungnya.
Baca Juga: Berikut Alasan Partai Buruh Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Refly Halun menjelaskan, di Koalisi perubahan pada dasarnya dari awal Anies Baswedan yang berdiri tanpa partai mendapat tanggung jawab ketika beberapa pertai mendukungnya.
Tanggung jawab yang dibebankan kepada Anies berupa menjaga kepercayaan partai-partai terhadapnya, sedangkan ketika partai-partai tersebut mundur itu merupakan wewenang partai tersebut untuk memilih bertahan atau tidaknya mengusung Anies.
Refly Harun menyatakan bahwa karakteristik partai politik bisa terlihat dari seberapa lama mereka bertahan sebagai oposisi.
Refly Harun mencontohkan Nasdem yang hanya menjadi oposisi selama satu tahun saja, bahkan dalam kurun waktu tersebut pun mereka tidak sepenuhnya berada dalam posisi oposisi. Ia juga menyebutkan bahwa PKB mengalami hal yang sama.
Artikel Terkait
Kader Bertalenta, Modal Utama Partai Demokrat dalam Pemilihan Menteri
Inilah yang Dibicarakan Anies Baswedan Ketika Berjumpa dengan Surya Paloh di Acara Bukber Partai Nasdem
AHY Ketum Partai Demokrat Bersyukur di Khianati Anies Baswedan : Disana Hancur Lebur
Habiburokhman: Hubungan Prabowo-Megawati Tak Terganggu oleh Konflik Partai
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Bantah Isu Prabowo Ingin Gandeng Semua Partai
AHY: Partai Demokrat Dukung Pemerintahan Prabowo untuk Kemajuan Negara