Benarkah Kolaborasi Hanya akan Membuat Burnout? Inilah Tips Efektif untuk Pekerja

Bisnisbandung.com - Kolaborasi di tempat kerja telah meningkat secara signifikan dalam satu dekade terakhir, naik sebanyak 50%.

Menurut studi terbaru, 85% dari waktu kerja dihabiskan untuk kolaborasi, dengan banyak pekerja merasa terjebak dalam serangkaian pertemuan yang tak kunjung usai.

Banyak pekerja, terutama di lingkungan kantor, menghabiskan banyak waktu dalam rapat atau pertemuan yang seringkali tidak produktif. Fenomena ini dapat mengakibatkan kelelahan dan kinerja yang tidak optimal.

Di channel youtube si Kutu Buku yang di narasikan oleh Michael, dia memberikan sebuah solusi dalam mengatasi burnout di tempat kerja akibat dari kolaborasi.

Baca Juga: Menuju BRILIANPRENEUR 2023, BRI dan Kemendag Kolaborasi Latih UMKM Semarang untuk Ekspansi Pasar Ekspor

Dalam video tersebut, dia merangkum cara menjadi anggota tim yang baik tanpa mengalami kelelahan atau burnout.

Salah satu pemicu kelelahan adalah keinginan yang kuat untuk membantu orang lain.

Meskipun membantu merupakan sikap positif, terlalu sering memberikan bantuan dapat mengakibatkan penumpukan tugas dan akhirnya burnout.

Selain itu, dorongan untuk mencapai kesuksesan pribadi juga dapat menjadi pemicu kelelahan.

Kemenangan kecil yang diraih membuat seseorang terus berusaha menyelesaikan tugas-tugas kecil untuk orang lain, mengabaikan hal-hal yang lebih besar dan kompleks.

Rasa takut juga dapat mendorong seseorang untuk menerima terlalu banyak tanggung jawab.

Baca Juga: Rahasia Beauty dan Naura Ayu Hadirkan Kolaborasi Ikonik Melalui Produk Lip Oil Tint dan Liquid Blush yang Mengungkapkan Ekspresi Diri

Ketakutan akan kehilangan kesempatan atau kehilangan kendali dapat menyebabkan seseorang terlibat dalam terlalu banyak proyek, tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap kesejahteraan pribadi.

Untuk menghindari kelelahan dan burnout, Michael menyarankan beberapa langkah.