BISNISBANDUNG.COM - Salah satu brand fashion global terkemuka, H&M, menghadapi tantangan besar setelah CEO mereka mengumumkan pengunduran dirinya pada tanggal 31 Januari 2024.
Keputusan ini diambil karena alasan jabatan yang terlalu menuntut dan ketidakcapaian target margin perusahaan.
Baca Juga: Jokowi Naikkan Pangkat Prabowo, Aktivis: Tidak Pantas Diberikan Kepada Pelanggar HAM
Meskipun H&M dikenal sebagai salah satu retail fashion terbesar kedua di dunia, namun kini mereka menemui persaingan ketat dari Zara dan Shine.
Terutama Shine, yang dikenal sebagai brand ultra fast fashion.
H&M menetapkan strategi tidak hanya untuk pertumbuhan, tetapi juga untuk mencapai target profit sebesar 10%.
Untuk mencapai tujuan ini, H&M dihadapkan pada langkah-langkah drastis seperti PHK dan penutupan gerai.
Meskipun mengalami penurunan saham, laporan keuangan mengungkapkan bahwa keuntungan bersih perusahaan naik 2,5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka 840 juta dolar.
Baca Juga: Viral Pesan Terakhir Bintang Santri di Kediri Chat dengan Keluarga : Aku Takut Ma
Namun, adanya penurunan dalam aktivitas belanja pada bulan Desember dan Januari menjadi sinyal yang mengkhawatirkan bagi industri retailler.
Di luar negeri, H&M telah mulai beralih dari fokus pada fashion saja, dan telah memasuki sektor home decor.***
Artikel Terkait
Melacak Perkembangan Fashion: Tren Pakaian untuk Musim Panas Desember
Jangan Saltum! Kenali Trend OOTD Fashion yang Sedang Booming Saat Ini
Dihadiri desainer terkenal, Ponds memilih 35 perempuan muda unjuk karya di acara Jakarta Fashion Week tahun 2024
Ingin Tampil Outstanding di 2024? Simak Tren Fashion 2024
Ini Dia Ragam Inspirasi Fashion Wanita Di Musim Hujan, Pilih Yang Sesuai Gayamu
Ternyata 5 Gaya Fashion Cowok Ini yang Dinilai Red Flag dan Gak Banget! Nomer 5 Paling Dibenci Cewek