TikTok Shop Ditutup, Ini Strategi Para Penjual Meraup Cuan

TikTok Shop, fitur belanja online yang begitu populer, telah resmi mengakhiri layanannya pada Rabu (4/10/2023) pukul 17.00 WIB.

Ini berarti para penjual tidak lagi dapat menampilkan keranjang kuning, etalase produk, atau melakukan transaksi di dalam aplikasi TikTok.

Namun, hal ini tidak menghentikan semangat para penjual TikTok untuk tetap mendapatkan keuntungan.

Seperti yang tim BisnisBandung saksikan pada Sabtu (7/10/2023), banyak penjual yang sebelumnya aktif di TikTok Shop masih terus melakukan siaran langsung (live) untuk mempromosikan produk mereka di TikTok.

Baca Juga: 7 Trik Sederhana Terlihat Tinggi saat Pakai Outfit Sederhana 

Namun, mereka kini menggunakan strategi baru dengan mengarahkan pembeli mereka ke marketplace lain dan WhatsApp.

Saat mereka siaran langsung, penjual tidak lagi dapat menampilkan keranjang kuning seperti dulu. Sebagai gantinya, mereka menampilkan banner kecil di layar.

Banner tersebut akan dengan cepat dilihat oleh para pembeli yang mengikuti siaran langsung. Di dalamnya terdapat nomor WhatsApp toko dan nama toko di marketplace lain.

Meskipun pengguna masih dapat bertanya tentang produk melalui kolom komentar TikTok Live, untuk melakukan pembelian atau check-out, pengguna harus melakukan langkah ini secara mandiri di aplikasi marketplace atau WhatsApp yang digunakan oleh penjual.

Baca Juga: 8 Negara Paling Bahagia Di Dunia, Indonesia Urutan Berapa? Kenapa Bisa Disebut Negara Bahagia?

Beberapa pengguna TikTok mungkin masih bingung mengenai hilangnya keranjang kuning di TikTok.

Nah, banner yang ditampilkan oleh penjual ini membantu pengguna memahami bahwa transaksi sekarang dilakukan di aplikasi marketplace atau WhatsApp, dan bukan lagi di TikTok secara langsung.

Selain banner di layar TikTok Live, pengguna sekarang juga memanfaatkan Linktree di bio TikTok mereka.

Linktree memungkinkan calon pembeli untuk mendapatkan tautan (link) lengkap ke toko di marketplace, website, blog, bahkan tautan untuk memulai percakapan WhatsApp dengan toko.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Jenis Bahan dalam Toner untuk Kulit Berminyak dan Komedo

Linktree juga digunakan oleh beberapa penjual untuk menampilkan etalase produk mereka. Di layar, mereka menampilkan produk dengan nomor urut, sehingga memudahkan pengguna untuk menavigasi melalui Linktree yang ada di bio toko dan menemukan produk yang mereka inginkan.

Pengguna hanya perlu mengklik tautan etalase produk yang ingin mereka beli, dan tautan tersebut akan mengarahkan mereka langsung ke aplikasi marketplace untuk melanjutkan pembelian.

Selain itu, ada juga strategi baru yang digunakan oleh penjual alumni TikTok Shop, yaitu fitur "Get quote" yang ditampilkan di layar saat mereka melakukan TikTok Live.

Fitur Get quote ini diwakili oleh ikon buku catatan berwarna biru, yang terletak di pojok kiri bawah layar, di tempat yang dulunya menjadi lokasi keranjang kuning.

Baca Juga: Jalan Sehat Harlah PKB ke-25 Momentum Ajak Masyarakat Hidup Sehat

Ketika pengguna mengklik ikon buku catatan biru tersebut, mereka akan diminta untuk memasukkan nama dan nomor ponsel mereka.

Setelah itu, toko akan mengirimkan pesan broadcast melalui WhatsApp. Pesan broadcast ini akan berisi tautan ke marketplace jika pembeli ingin melanjutkan proses check-out barang.

Sekarang, TikTok lebih berfokus sebagai platform untuk promosi produk daripada tempat untuk melakukan transaksi langsung.

Ini sesuai dengan aturan baru yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.

Baca Juga: Lima Pertanda Dirimu Terjebak Dalam Persahabatan Sepihak! Kacau Kawan

Menurut aturan tersebut, platform social commerce seperti TikTok, Instagram, dan Facebook di Indonesia sekarang dilarang melakukan transaksi jual beli langsung di platform mereka.