Bisnisbandung.com - Pemerintah Indonesia telah menyatakan ambisinya untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 sebagai langkah penting dalam melawan perubahan iklim global.
Namun, mencapai tujuan ini tidaklah mudah dan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk perusahaan besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
BRI, sebagai salah satu pelaku utama dalam sektor perbankan, telah merumuskan strategi khusus untuk mendukung visi pemerintah dan berperan aktif dalam mencapai NZE tersebut.
Ahmad Solichin Lutfiyanto, Direktur Kepatuhan BRI, percaya bahwa pencapaian target NZE tahun 2060 adalah sesuatu yang dapat diwujudkan jika semua pihak bekerja sama dengan tekun.
Baca Juga: Kemendag Mengambil Langkah Tegas: 4 Alasan Kuat TikTok Shop Harus Dilarang
Ahmad Solichin Lutfiyanto menjelaskan, "Bicara apa peran BRI dalam pencapaian target net zero emission 2060, kami sudah mempunyai policy namanya ESG roadmap. Dimana BRI akan mencapai NZE di tahun 2050. Nah, yang kedua, kebijakan itu tentu harus diimplementasikan. Kita juga sudah punya berbagai strategi, inisiatif, dan program bagaimana mengimplementasikan strategi itu baik di bisnis maupun di operasional"
Sebagai bagian dari ESG roadmap-nya, BRI bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 30%-40% pada tahun 2030, sejalan dengan target Enhanced-NDC Indonesia.
“Operasional kita nggak akan pernah optimal ketika kita nggak meng-address isu mengenai manusianya,” tegas Solichin.
Solichin juga menekankan peran BRI dalam mendukung sektor hijau, seperti penyaluran kredit kepada bisnis yang berfokus pada lingkungan serta partisipasi dalam inisiatif pemerintah, seperti perdagangan karbon.
“Kalau komitmen kami, tentu ke depan BRI akan terus memperbesar porsi dari pembiayaan hijau”, tegasnya.
Dalam hal pembiayaan berkelanjutan, BRI telah memainkan peran yang signifikan dengan memberikan pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor hijau.
Total pembiayaan yang diberikan mencapai Rp732,3 triliun atau sekitar 67,2% dari total pembiayaan bank.
Dari jumlah tersebut, Rp652,9 triliun diberikan kepada UMKM, sementara Rp79,4 triliun dialokasikan untuk sektor hijau.
Artikel Terkait
PPATK Bekukan Rekening Bank Panji Gumilang Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun
Pakai QRIS Kena Tarif 0,3 Persen, Warganet Banjiri Komentar di Instagram Bank Indonesia
Semakin Diakui Secara Global, BRI Dinobatkan sebagai Bank Terbaik di Indonesia oleh The Banker
Bank Sentral Argentina Mempercepat Penjualan Yuan dan Pembelian Dolar karena Cadangan Devisa Berkurang
Dapat Pesan Atau Email dari Orang Tak Dikenal? Begini Kata LPS, Bank Indonesia, dan OJK
Bank Sentral Bolivia Menggunakan Yuan China untuk Penyelesaian Internasional