Telah Di Termukan Kebocoran Gas Metana Dalam Jumlah Besar Di Laut Baltik

photo author
- Sabtu, 23 September 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi Laut Baltik   (Pexels/Mark Macnamara)
Ilustrasi Laut Baltik (Pexels/Mark Macnamara)

Bisnisbandung.com - Laut Baltik merupakan laut yang terletak di sebelah Timur Laut Eropa Yang Dibatasi Oleh Semenanjung Skandinavia yakni Daratan Eropa Tengah dan Timur serta Denmark.

Seorang peneliti yakni Christian Stranne menyatakan bahwa mereka mengetahui gas metana dapat naik dari dasar laut dangkal di dekat pantai laut balitik namun ternyata mereka tidak pernah melihat gelembung seintens ini sebelumnya.

Peneliti tersebut menjelaskan bahwa kondisi tanpa oksigen di perairan dalam Laut Baltik dapat menjadi penyebab dari gelembung itu tetap lebih utuh, sehingga membuat mereka naik ke permukaan lebih efisien.

Kebocoran gas metana serupa mungkin ada di bagian lain Laut Baltik, dan para peneliti akan melakukan analisis lebih lanjut untuk memahami penyebab tingginya tingkat pelepasan gas metana di area tersebut.

Baca Juga: Mengulas Strategi Jual Murah Saat Diskon Besar 

"Pengetahuan tentang faktor-faktor yang mengatur seberapa banyak metana yang diproduksi di daerah yang lebih dalam ini dan di mana metana tersebut pergi masih kurang," kata pemimpin proyek Marcelo Ketzer, profesor ilmu lingkungan di Universitas Linne.

Tahun lalu, pecahnya pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik menyebabkan kemungkinan pelepasan gas metana tunggal terbesar yang pernah tercatat, menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP). Gas metana menangkap panas 80 kali lebih banyak daripada karbondioksida.

Pipa yang berada di bawah Laut Baltik merupakan pipa yang mengangkut gas alam dari Rusia ke Jerman ketika terjadi ledakan di bawah air pada bulan September tahun lalu yang menyebabkan kerusakan parah.

Baca Juga: Kemitraan RI-RRT Berkembang, Menko Airlangga: Membawa Kemakmuran, Stabilitas, dan Peluang bagi Indonesia 

Tuduhan sabotase atas serangan tersebut telah dilontarkan antara Amerika Serikat dan Rusia, tetapi penyelidikan belum menemukan bukti yang meyakinkan tentang siapa yang bertanggung jawab.

Kemudian Pada bulan Oktober 2022, Badan Energi Denmark melaporkan bahwa pipa yang bocor pada bulan September yang menyebabkan kerusakantelah berhenti melepaskan gas metana.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: aljazeera

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X