Bisnis Bandung - Pandemi covid-19 hingga invasi Rusia ke Ukraina membuat kondisi perekonomian global menjadi tidak menentu.
Bahkan, pada Mei 2022, tingkat inflasi di Amerika Serikat mencapai 8,6 persen, sehingga mau tidak mau ketergantungan terhadap mata uang asing salah satunya dolar Amerika harus dikurangi dalam hal transaksi keuangan.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Indonesia, Iskandar Simorangkir pun mengatakan, kestabilan nilai tukar rupiah sangat penting dalam melakukan ekspor maupun impor.
"Bagaimana caranya menstabilkan nilai tukar mata uang kita, ya gunakan LCS. Kita harapkan ini merupakan salah satu instrumen untuk kita bisa bertahan terhadap tekanan eksternal," ujarnya.
Baca Juga: MicroStrategy Akan Tetap Mempertahankan Bitcoin, Michael Saylor Menjamin Tidak Terlikuidasi
Hal serupa dikemukakan Sekjen Kemenperin RI, Doddy Widodo. Menurutnya, bagi pelaku usaha, biaya transaksi dengan valuta asing akan lebih efisien melalui penggunaan LCS.
Efisiensi tersebut terjadi karena tersedianya direct investment dengan mata uang lokal.
"Salah satu kebijakan pemulihan yang dapat didorong adalah penggunaan LCS. Penggunaan LCS dapat mendukung stabilitas rupiah akibat pengurangan ketergantungan terhadap mata uang tertentu antara lain US Dolar di pasar valuta asing domestik," katanya.
Sedangkan bagi industri, Doddy mengatakan, LCS dapat meningkatkan volume perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra yang melakukan kerjasama LCS tersebut.
Karenanya, Doddy merasa percepatan penggunaan LCS di Indonesia perlu dilakukan, dengan mitigasi dampaknya dan pemberian insentif bagi pengguna LCS.
Artikel Terkait
Bursa saham Minggu ini IHSG turun 1,34%, Net Buy Asing Capai Rp 1,3 Triliun
Dukung Climate Action, LPS Berkordinasi dengan Kemenko Marves Gelar THK Forum
Inflasi Amerika Meningkat Diatas Ekspektasi, Harga Ethereum Jatuh ke Level Terendah dalam 15 Bulan Terakhir
18 Emiten saham Menjadwalkan Cum Date Dividen Minggu ini
CEO Grup Devere Memprediksi Bitcoin Akan Naik di Kuartal IV Tahun Ini
Harga Bitcoin Anjlok, Kejadian 2017 Dikhawatirkan Terulang