Bisnis Bandung - Harga Bitcoin melanjutkan pelemahannya pada hari ini menyusul derasnya aksi jual di pasar kripto akibat lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang menyentuh 8,6% dan menjadi rekor tertingginya dalam empat dekade terakhir.
Berdasarkan data CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) ada di level US$ 25.000-an, atau level terendahnya sejak Desember 2020. Tren ini sekaligus melanjutkan koreksi harga Bitcoin selama 7 hari beruntun. Begitupun dengan Ethereum (ETH).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, sentimen global memburuk, Bitcoin anjlok hingga ke US$ 25.000 melampaui support krusial US$ 28.857 sehingga ada kemungkinan untuk menguji US$ 20.000.
Baca Juga: CEO Grup Devere Memprediksi Bitcoin Akan Naik di Kuartal IV Tahun Ini
Begitupun dengan ETH juga sama, saat ini diperdagangkan US$ 1.325, pergerakan di bawah US$ 1.270 akan membawah aset ke harga psikologis US$ 1.000.
Bitcoin, jelasnya turun lebih dari 4% hari ini, didorong oleh dampak kejutan data inflasi AS pada Jumat yang terus bergema melalui aset berisiko global.
Aset kripto lainnya juga menurun karena aksi jual yang lebih luas berlanjut. Kripto mengikuti aset beresiko lainnya seperti indeks teknologi 100 yang mengalami pukulan paling berat dalam sejarah perdagangan di tahun ini.
Inflasi yang terus mengukir rekor tinggi dalam hitungan dekade telah membuat kekhawatiran, apakah Bank Sentral mampu untuk mengendalikan inflasi. Ditambah kekhawatiran stagflasi bahwa kenaikan suku bunga yang agresif akan mencegat pertumbuhan ekonomi.
Melansir situs CoinMarketCap, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar kompak terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir. Nilai BTC saja turun 8,67% ke $ 25.825 per keping dalam sehari terakhir.
Sementara nasib altcoin lain seperti ETH tidak jauh berbeda turun 10% ke US$ 1.356 di waktu yang sama. Cardano (ADA), Solana (SOL) dan Dogecoin (DOGE) mengalami penurunan yang paling signifikan, masing-masing 13,78%, 13,43% dan 12,13%.
Baca Juga: CEO Binance, Changpeng Zao Merayakan Bitcoin Pizza Day di Prancis
Trader Tokocrypto Afid Sugiono, mengatakan investor terlihat panik dan cenderung menghindari market kripto setelah AS mencetak inflasi tahunan 8,6% di Mei 2022. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari estimasi analis 8,3% dan merupakan laju inflasi terkencang sejak 1981.***
Artikel Terkait
El Salvador Membeli 500 Bitcoin ditengah Penurunan Harga Cryptoccurenty saat ini
Emirates Airline akan Segera Menerima Pembayaran dalam Cryptocurrency Bitcoin
Segini Perkiraan Harga Bitcoin Menurut Robert Kiyosaki
Apakah Bill Gates Berinvestasi di Cryptocurrency Bitcoin? Berikut Pernyataanya di Forum Reddit AMA