Mengenal Kujang, senjata khas Pasundan Jawa Barat yang Memiliki Sejarah Panjang

Bisnisbandung.com - Kujang,adalah senjata khas dari wilayah Pasundan, Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sejak abad 8 atau 9 masehi.

Kujang terbuat dari besi,baja dan bahan pamor. Panjangnya sekitar 20 atau 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.

Kujang melambangkan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan. Kujang juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran.

Baca Juga: Prabu Siliwangi, Tokoh Kebanggaan Rakyat Jawa Barat

Kujang digunakan sebagai senjata, alat pertanian, lambang,hiasan,ataupun cinderamata. Menurut sanghyang Siksa Kandang Karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian Sunda.

Secara umum, kujang mempunyai pengertian sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu dari dewa.

Pada awalnya kujang digunakan sebagai alat berladang. Dapat kita saksikan penggunaan kujang ini di daerah Rancah,Ciamis, Baduy,Banten dan Pancer Pengawinan di Sukabumi.

Baca Juga: 8 Cara Menjadi Youtuber hanya dengan modal smartphone.

Seiring dengan perkembangan kebudayaan, kujang berkembang menjadi benda yang sakral. Bentuk kujang yang indah dimulai pada abad 9 hingga 12 masehi.

Secara umum, kujang memiliki sisi tajaman dan bagian-bagian lain seperti: papatuk/congo (ujung kujang yang menyerupai panah), eluk/silih (lekukan pada bagian punggung), tadah (lengkungan menonjol pada bagian perut) dan mata (lubang kecil yang ditutup emas dan perak.Selain dari bentuknya yang unik, bahan baku kujang cenderung tipis, bersifat kering, berpori dan banyak mengandung unsur logam alam.

Kujang memiliki beragam fungsi dan bentuk.

* Ada kujang pusaka sebagai lambang keagungan dan perlindungan.

* Kujang pangarak untuk berperang