bisnisbandung.com - Berbeda dengan umat Islam pada umumnya, Muslim Bani Cham memiliki sistem keagamaan yang khas, yang mencerminkan perpaduan antara ajaran Islam dengan budaya Hindu-Buddha yang telah mengakar selama berabad-abad.
Dilansir dari youtube Kendati Demikian, Bani Cham adalah bagian dari komunitas Muslim Champa, keturunan dari kerajaan maritim Cham yang pernah berjaya di Vietnam Selatan.
Seiring waktu, komunitas ini mengalami banyak perubahan dalam keyakinan dan praktik keagamaan mereka, hingga terbentuk sistem Islam yang sangat berbeda dari kebanyakan Muslim di dunia.
Ajaran-ajaran Islam Bani Cham yang berbeda dengan ajaran Islam pada umumnya, dirangkum Bisnis Bandung sebagai berikut:
Baca Juga: Harga BBM di Shell Naik? Jhon Sitorus Sentil Pertamina: Malah Makin Ditinggal
- Salat Lima Waktu yang Tidak Wajib
Berbeda dengan umat Islam pada umumnya yang diwajibkan melaksanakan salat lima waktu, komunitas Bani Cham tidak menjalankan salat secara individu.
Sebagai gantinya, mereka mempercayakan ibadah ini kepada pemuka agama yang disebut Acar atau Imam.
Para Acar bertindak sebagai perantara spiritual yang melaksanakan ibadah atas nama komunitas mereka.
Bahkan, salat Jumat yang mereka lakukan bukan untuk diri sendiri, melainkan sebagai representasi bagi seluruh komunitas.
Baca Juga: Jangan Ada Kongkalikong! Luluk Nur Hamidah: Wajah Koruptor Pertamina Harus Dipajang di SPBU
- Puasa Ramadan yang Disesuaikan
Bagi umat Muslim di seluruh dunia, Ramadan adalah bulan suci yang ditandai dengan kewajiban berpuasa selama sebulan penuh.
Namun, bagi Bani Cham, puasa Ramadan tidak diwajibkan untuk semua orang. Sebaliknya, hanya pemuka agama yang menjalankan ibadah ini, sementara umat biasa mendukung mereka dengan menyediakan makanan sebagai bentuk persembahan.
Menariknya, Ramadan dalam tradisi Bani Cham hanya berlangsung selama 15 hari dan terbagi menjadi dua fase:
- Fase Bingun (15 hari pertama): Dilarang makan daging dan tidak melakukan penguburan.
- Fase Klam (15 hari kedua): Dilakukan upacara agama di masjid untuk menghormati arwah leluhur mereka.
Baca Juga: Band Sukatani Akhirnya Angkat Suara, Dari Intimidasi Hingga Permintaan Maaf