bisnisbandung.com - Ritual 'keramas bareng' di Sungai Cisadane, Tangerang, merupakan tradisi turun-temurun yang dilakukan masyarakat setempat untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmiah Research Student (2023), tradisi ini tidak hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual dan sosial yang mendalam.
Ritual ini bertujuan untuk mensucikan diri, baik secara lahir maupun batin, sebelum memasuki bulan penuh berkah.
Masyarakat percaya bahwa 'keramas bareng' adalah bentuk penyucian diri yang melambangkan kebersihan spiritual serta memperkuat solidaritas sosial di antara warga.
Baca Juga: Bahlil Soal BBM Blending, Sah-Sah Saja Asal Sesuai Atura
Dilaksanakan satu hingga dua hari sebelum Ramadhan, ritual ini melibatkan warga dari berbagai usia yang berkumpul di tepi Sungai Cisadane.
Mereka membawa peralatan mandi seperti gayung dan sampo, lalu bersama-sama mencuci rambut di sungai.
Meski air sungai tidak selalu jernih, masyarakat tetap melaksanakan ritual ini sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya leluhur mereka.
Selain aspek keagamaan, keramas bareng juga memperkuat hubungan sosial antarwarga. Acara ini menjadi momen bagi masyarakat untuk saling bersilaturahmi, berbagi cerita, serta memperkuat rasa kebersamaan.
Baca Juga: Kepala Desa Bogor Wiwin Balik Melawan Saat Ditegur Dedi Mulyadi soal Gaya Hedon!
Dengan adanya ritual ini, generasi muda diharapkan tetap melestarikan budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun.
Di era modern, banyak tradisi lokal yang mulai pudar akibat pengaruh globalisasi. Namun, masyarakat Tangerang tetap berupaya menjaga tradisi ini agar tidak punah.
Upaya sosialisasi melalui media sosial dan keterlibatan komunitas lokal menjadi kunci dalam mempertahankan ritual keramas bareng sebagai bagian dari identitas budaya mereka.***
Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Kasus Band Sukatani, Kritik Itu Sah!