Bisnis Bandung - Dampak dari liburan setelah Idul Fitri 2022 menjadi salah satu moment yang sangat membahagiakan dari pelaku – pelaku UMKM dan pedagang yang berada di Kabupaten Pangandaran salah satunya pedagang oleh – oleh khas Pangandaran.
Mulai dari ikan asin serta cemilan – cemilan yang terbuat dari olahan khas Pangandaran.
Apalagi pedagang baju khas pantai yang tak jauh penuh di kunjungi oleh para wistawan lokal berasal dari jabar dan luar jabar.
Selain itu juga pedagang seperti buah – buahan khas Sawo diserbu wisatwan bahkan para pedagang ikan Sea Food yang berada di pinggir pantai timur pun ikut di serbu.
Omset pedagang di pantai Pagandaran rata -rata biasa habis 20 kg per-hari, dalam moment liburan Idul Fitri habis 200 kg meningkat 100 persen dari biasanya.
Baca Juga: Mendaki Gunung Ikonnya Kota Garut
Bicara tempat bermain pun seperti sewa sepeda motor, sepeda biasa, perahu, bahkan permainan banana boat pun ikut andil bahkan penuh pengujung yang ingin menikmati liburan tersebut bersama keluarga dan saudara.
Pantauan dari Bisnis Bandung hampir semua hotel yang berada di kabupaten Pangandaran baik itu di pantai barat dan timur semuanya penuh terisi tidak ada yang kosong bahkan rumah – rumah penduduk pun ikut di sewakan karena kekurangan tempat peginapan.
Sekitar 500 000 wisatawan yang masuk ke Pangandaran selama liburan idul fitri membuat pemkab Pangandaran kewalahan dari segi persiapannya dan tidak menyangka akan banyak yang datang berwisata ke Pangandaran.
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau kondisi dan kesiapan sarana prasarana, infrastruktur, serta penerapan protokol kesehatan (prokes) di lokasi wisata pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis.
Baca Juga: Melestarikan Tradisi di Kampung Naga
Pria yang akrab disapa Uu tersebut mengungkapkan, momentum libur Lebaran menjadi saat yang tepat untuk menilai progres yang sudah dilakukan, mengingat jumlah wisatawan mencapai 100.000 orang per hari. "Pangandaran dijadikan skala prioritas karena Pak Gubernur (Ridwan Kamil) ingin Pangandaran menjadi wisata internasional.
Maka salah satu evaluasi yang akan ditindaklanjuti adalah di saat banyak orang seperti saat ini," ujar Uu melalui keterangan resmi. Dari hasil pemantauan, lanjutnya, terdapat tiga permasalahannya adalah dari lahan parkir,askses kendaran yang akan menuju pulang dan sampah mungkin itu harus di perbaiki secara bersama – sama agar tertib
Berkah bagi para pedagang dan umkm dari pangdaran dengan melonjaknya berbagai kebutuhan sehingga masayarakat asli Pangandaran bisa mulai maju kembali dalam dunia usaha nya. Setelah usai pendemi covid 19 ini bisa menghirup udara bebas sehingga perekonomian pangandaran mulai membaik dan sehat.***