Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya buka suara soal ucapannya yang viral di media sosial.
Dalam pernyataannya Dedi Mulyadi sempat menyebut rakyat sama buas dan serakahnya dengan pejabat korup hanya berbeda tingkatan kekuasaan.
Ucapan itu menuai pro kontra, ada yang menilai menyudutkan rakyat tapi tak sedikit juga yang menganggapnya realistis.
Baca Juga: Keluarga Arya Daru Belum Terima Informasi Lengkap, Kuasa Hukum Soroti Keterbatasan Bukti
Klarifikasi tersebut disampaikan Dedi Mulyadi lewat unggahan di Instagramnya.
Ia menegaskan bahwa pernyataannya jangan dipotong-potong, melainkan dilihat secara utuh agar tidak menimbulkan salah tafsir.
Dedi Mulyadi menjelaskan "Yang saya maksud adalah sifat serakah dan koruptif itu fitrah manusia."
"Semua orang punya potensi itu, baik rakyat maupun pemimpin. Karena itu perlu ada aturan negara yang mengatur agar tidak disalahgunakan," kata Dedi Mulyadi.
Ucapan kontroversial itu disampaikan Dedi Mulyadi saat menjadi pembicara dalam acara di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad).
Baca Juga: Pertemuan Keluarga dan Polda Metro Jaya Jadi Kunci Jawab Keraguan Kasus Arya, Ini Kata Kompolnas
Saat itu ia menyoroti program perhutanan sosial yang kerap disalahgunakan.
Misalnya lahan garapan malah dijual atau dialihfungsikan menjadi kawasan permukiman.
Dedi Mulyadi lalu membandingkan karakter masyarakat hari ini dengan era 1960-1970-an.
Menurutnya zaman dulu rakyat lebih sederhana sementara sekarang sama saja dengan pejabat: punya potensi serakah.
Baca Juga: Eks Pimpinan KPK Menduga Menteri Kemnaker Pasti Tahu Korupsi K3