“Setelah diberlakukan jam ini, saya tegaskan setelah gubernur memberlakukan jam malam, kalau nanti ada anak Jawa Barat yang berkelahi, yang dibacok, yang dirampok di jalan, kemudian dia harus masuk rumah sakit, pemerintah provinsi Jawa Barat tidak akan membantu pembiayaannya,” ucapnya.
Ia menilai, orang tua harus bertanggung jawab penuh atas anak-anaknya, termasuk memastikan mereka tidak terlibat dalam aktivitas yang membahayakan di luar rumah pada malam hari.
Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus perkelahian remaja yang sering direncanakan melalui media sosial dan terjadi pada waktu-waktu larut malam.
Dedi menyerukan perlunya perubahan cara berpikir dan perilaku di kalangan masyarakat Jawa Barat, terutama dalam mendidik anak dan memperkuat peran keluarga.***
Baca Juga: Urgensi Reshuffle Kabinet, Pandangan Pakar Politik untuk Pemerintahan Prabowo