Dedi Mulyadi Kesal Berat! Dialog di Subang Ricuh Gara-Gara Pendukung Persikas

Bisnisbandung.com - Momen panas terjadi saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggelar dialog terbuka dengan warga Subang.

Dedi Mulyadi mendadak naik pitam dan meluapkan emosinya kepada seorang penonton yang dianggap mengganggu jalannya diskusi.

Penonton tersebut membentangkan spanduk bertuliskan “Selamatkan Persikas”, Insiden ini terekam dalam sebuah video youtube humas jabar.

Baca Juga: Pengusaha Bukan Musuh Negara: Apindo Minta Regulasi Ketenagakerjaan Libatkan Dunia Usaha

Dalam video Dedi Mulyadi tengah berbicara mengenai kondisi warga dan masalah mendasar yang dihadapi masyarakat Subang, seperti pendidikan dan infrastruktur.

Namun seorang pemuda dari arah kerumunan terdengar meneriakkan isu soal Persikas klub sepak bola lokal yang tengah jadi polemik.

“Ngaku anak muda, ngaku berpendidikan, nggak punya otak! Ini penderitaan rakyat, bukan urusan Persikas! Ini forum saya dengan rakyat!” ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi terlihat kesal karena merasa momen yang seharusnya fokus pada dialog dengan warga justru dicampuradukkan dengan urusan klub sepak bola.

“Kalau kamu mahasiswa, saya cari kamu kuliah di mana. Kalau kamu anak sekolah, saya cari kamu sekolah di mana,” ancam Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Pengangguran Meningkat, Wamenaker Singgung Pengusaha Buat Regulasi Sesuai Keinginan Sendiri

Tak berhenti di situ, Dedi Mulyadi juga menegaskan bahwa pemindahan Persikas tidak akan berdampak pada kehidupan masyarakat miskin di Subang.

“Persikas pindah ke mana pun tidak akan mempengaruhi orang miskin bisa makan. Orang Subang bukan butuh Persikas hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, sekolah yang baik!” serunya.

Mantan Bupati Purwakarta itu menambahkan mengelola klub sepak bola agar bisa naik ke Liga 1 atau Liga 2 butuh biaya besar yang tidak mungkin ditanggung oleh APBD Subang.

“Urus main bola itu butuh duit gede dan pemda Subang nggak punya duit segitu. Fokus dulu sama kebutuhan dasar rakyat,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Pegiat Media Sosial Menduga Kasus Judi Online Berkaitan dengan Serangan Terhadap Staf kejaksaan