Pegiat Media Sosial Menduga Kasus Judi Online Berkaitan dengan Serangan Terhadap Staf kejaksaan

bisnisbandung.com - Sebuah insiden pembacokan terhadap seorang staf Kejaksaan Agung menarik perhatian publik dan memunculkan berbagai dugaan terkait motif di balik penyerangan tersebut.

Pegiat media sosial, Alifurrahman, mengaitkan kejadian ini dengan dinamika yang tengah berkembang dalam kasus besar terkait judi online yang menyeret nama tokoh-tokoh penting.

“Dan kasus terdekat yang mungkin bisa menjadi pengaruh, atau membuat sekelompok orang tidak sepakat atau tidak suka dengan jaksa, adalah kasus yang melibatkan Budi Arie sebelumnya,” gamblangnya dilansir dari youtube Seword TV.

Baca Juga: Beby Tsabina Bergabung di Film ‘Si Paling Aktor’, Simak Sinopsis dan Informasi Lengkapnya!

Korban yang diserang diketahui merupakan pegawai pada unit Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Kejaksaan Agung.

Serangan terjadi pada dini hari dan dilakukan oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor.

Anehnya, tidak ada barang berharga yang diambil, sehingga memperkuat dugaan bahwa motif serangan bukanlah perampokan, melainkan dendam atau bentuk intimidasi terhadap institusi.

Baca Juga: Menegangkan! Film Horor ‘Lorong Kost’ akan Segera Tayang, Tunggu Apalagi Cek Selengkapnya

Alifurrahman menilai bahwa kasus ini tidak dapat dipandang sebagai kejahatan biasa.

Posisi korban yang berada di divisi teknologi dan data kriminal menjadikannya berpotensi bersinggungan dengan data sensitif, termasuk informasi terkait kasus judi online yang saat ini sedang menjadi sorotan nasional.

Konteks yang lebih luas menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung baru-baru ini memberikan pembelaan terbuka terhadap jaksa penuntut umum dalam perkara yang menyebut nama Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, dalam surat dakwaan kasus suap pengamanan situs judi online.

Dalam surat dakwaan tersebut, nama Budi Arie tercantum sebagai penerima bagian terbesar dari hasil tidak diblokirnya situs-situs tersebut.

Setelah munculnya dakwaan, pihak yang merasa dirugikan menolak tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah.

Baca Juga: Pernyataan Prabowo Soal Israel Dinilai Kontroversial, MUI Tegaskan Sikap Tegas Anti Penjajahan