Ia menilai kultur seperti itu tidak bisa dibiarkan berkembang di tubuh birokrasi pemerintahan.
Sementara itu rencana ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Ada yang mendukung penuh demi reformasi birokrasi, ada pula yang menilai pendekatan militeristik tidak cocok diterapkan untuk semua orang.
Ia menegaskan bahwa pendekatan ini bukan untuk menghukum, melainkan membentuk disiplin, tanggung jawab, dan etos kerja yang tinggi.
“Ini soal membentuk manusia yang siap kerja, bukan soal menghukum. Kita butuh ASN yang kuat, disiplin, dan punya integritas,” tutupnya.***