Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali bikin gebrakan kontroversial.
Setelah sebelumnya melarang kegiatan studi tour kini Dedi meluncurkan aturan baru yang melarang orang tua mengantar apalagi menunggu anaknya di sekolah.
Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Dedi Mulyadi saat menghadiri sebuah acara di Bandung.
Baca Juga: Ini Hasil 10 Tahun Terakhir! Ichsanuddin Noorsy Sebut Ekonomi Terpuruk dan APBN Defisit
Menurut Dedi Mulyadi kebiasaan orang tua yang berkerumun di depan kelas saat mengantar anak justru menimbulkan dampak negatif.
Dikutip dari instagramnya, Dedi Mulyadi menjelaskan “Saya enggak mau ke depan anak diantar orang tuanya ke sekolah.”
“Orang tuanya ngumpul di depan kelas, saling ngomongin, nanti bikin klub kelas, intervensi guru, akhirnya ngatur-ngatur. Ribut di depan sekolah malah jadi masalah baru,” ujarDedi Mulyadi.
Menurutnya kondisi ini membuat lingkungan sekolah tidak kondusif bahkan kerap menjadi pemicu konflik antar orang tua murid.
Dedi Mulyadi menilai para orang tua seharusnya mempercayakan pendidikan anak sepenuhnya kepada pihak sekolah.
Baca Juga: Respons Geram Jokowi Dinilai Hasil Komunikasi Tidak Langsung, Hensat: Bisa Saja ada Gangguan
"Sudah di sekolah tuh urusan guru. Orang tua tugasnya di rumah saja ngurus keluarga bukan ikut-ikutan ngatur sekolah," tambahnya.
Tak hanya itu Dedi Mulyadi juga menyebutkan bahwa pihak sekolah harus memperketat akses keluar-masuk selama jam pembelajaran.
Ia meminta pagar sekolah dibuat tinggi dan pintu gerbang dikunci selama proses belajar-mengajar berlangsung.
“Nggak boleh lagi ada tumpukan motor di depan suruh pulang. Mengganggu aktivitas sekolah. Masa kerjaannya nungguin anak dari pagi sampai siang?” sindir Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Singgung PDIP, Jokowi Mania: Utusan Misterius Itu Ibarat Dokumen Rusia, Penuh Teka Teki!