Ia menekankan budaya seperti ini harus diubah demi menciptakan kultur pendidikan yang sehat.
Khususnya di Jawa Barat yang mayoritas masyarakatnya masih memegang erat tradisi kekeluargaan.
“Kita harus ubah pola pikir. Ini penting buat masa depan anak-anak. Jangan sampai anak-anak jadi terganggu hanya karena orang tuanya terlalu ikut campur,” pungkas Dedi Mulyadi.***
Artikel Terkait
Gawat! APBN Defisit Rp 31,2 Triliun, Rocky Gerung: Ekonomi Indonesia Terancam!
Ray Rangkuti: Jika Jokowi Kebal Hukum Masa Depan Indonesia Semakin Suram
Sudirman Said: Era Jokowi Jadi Masa Terkelam Korupsi Pertamina!
Dugaan Korupsi Proyek PDNS, Kejaksaan Geledah Kantor Komdigi Temukan Mata Uang Asing!
Gibran di Depan Pengusaha Kadin: Fokus Hilirisasi, Puji Dedi Mulyadi, dan Beri Pantun Unik untuk Anindya Bakrie!
Ironi Negara Agraris, Awalil Rizky: Beras Impor, Jagung Impor, Sampai Kapan?