Bisnisbandung.com - Pengamat politik Ray Rangkuti mengungkapkan keprihatinannya terhadap lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
Ray Rangkuti menilai khususnya terkait dugaan kasus-kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi.
Ray Rangkuti menegaskan bahwa jika mantan pemimpin termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa diadili atas kesalahan yang terjadi selama pemerintahannya maka Indonesia akan terus berada dalam "kegelapan".
Baca Juga: Ikatan Alumni ITB Ramaikan Bandung dengan Rangkaian Kegiatan
Dikutip dari youtube Abraham Samad, Ray Rangkuti menjelaskan "Kalau kita tidak bisa mengadili pemimpin yang bersalah maka selamanya negara ini akan seperti ini. Tidak ada perubahan tidak ada perbaikan."
"Ini yang harus kita perhatikan," ujar Ray Rangkuti.
Ray Rangkuti menyoroti kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai semakin melemah.
Menurutnya banyak kasus besar yang tak kunjung ditindaklanjuti seperti dugaan keterlibatan sejumlah pejabat dalam skandal Pertamina dan laporan investigasi OCCRP terkait dana kampanye.
"KPK sekarang ini bukan lagi lembaga yang ditakuti oleh para koruptor. Ini yang saya sebut sebagai 'KPK muliono'," kata Ray Rangkuti.
Baca Juga: Mafia Minyak Terus Merajalela, Masalah Tata Kelola atau Pelakunya Sama? Sorotan Asep Iwan Iriawan
Ray Rangkuti menyindir kondisi KPK yang dianggap tidak memiliki taring lagi.
Ray Rangkuti juga menyoroti tren meningkatnya keterlibatan aparat kepolisian dan militer dalam jabatan sipil.
Menurutnya hal ini merupakan langkah mundur bagi demokrasi Indonesia.
"Kalau kita lihat sekarang banyak jabatan sipil yang diisi oleh polisi dan tentara. Ini mirip sekali dengan zaman Orde Baru. Kita sudah reformasi tapi praktik seperti ini masih terus terjadi," tambahnya.
Baca Juga: Tantangan Pengawasan dalam Tata Kelola Minyak Goreng, Ketua YLKI Buka Suara
Artikel Terkait
Tak Ada Ampun! Dedi Mulyadi Pastikan Rumah di Bantaran Sungai Bekasi Dibongkar
Oposisi Bukan Penghambat! Ikrar Nusa Bhakti Tegaskan Fungsinya di Demokrasi
Korupsi Dana Iklan Bank BJB Terbongkar! KPK Tetapkan 5 Tersangka, Kerugian Capai Rp222 Miliar
Dituding Naik Pangkat Instan, Selamat Ginting: Teddy Dibandingkan dengan AHY!
Jejak Korupsi di Pertamina, Mohamad Sobary Singgung Peran Jokowi
Dulu ‘Sinar Harapan’, Kini ‘Sirna Harapan’, Ikrar Nusa Bhakti: Prabowo & Jokowi 11/12