Ray Rangkuti juga menyinggung bagaimana kemiskinan dijadikan alat politik untuk mempertahankan kekuasaan.
Menurutnya ketergantungan masyarakat terhadap bantuan sosial (bansos) semakin besar terutama menjelang pemilu.
"Masyarakat dipelihara dalam kondisi miskin supaya mereka selalu membutuhkan pemerintah. Dengan begitu mereka bisa dikendalikan," katanya.
Di sisi lain Ray Rangkuti mengkritik berbagai survei yang menunjukkan tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan saat ini.
Baca Juga: Mengatasi Kecurangan Minyak Goreng, Nurdin Halid Ungkap Koperasi Bisa Jadi Solusi
Ia menilai angka-angka tersebut tidak mencerminkan realitas di lapangan.
"Survei bilang rakyat puas tapi faktanya pengangguran meningkat, daya beli turun, banyak yang mengeluh hidup semakin sulit. Kita harus mulai mempertanyakan kredibilitas survei-survei ini," tegasnya.
Ray Rangkuti menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh mudah melupakan kesalahan para pemimpin.
Ia mengajak publik untuk lebih kritis dan menuntut akuntabilitas dari mereka yang berkuasa.
"Kalau kita selalu lupa dan membiarkan mereka lolos maka pemimpin berikutnya akan melakukan hal yang sama. Ini harus dihentikan," tutupnya.***
Artikel Terkait
Tak Ada Ampun! Dedi Mulyadi Pastikan Rumah di Bantaran Sungai Bekasi Dibongkar
Oposisi Bukan Penghambat! Ikrar Nusa Bhakti Tegaskan Fungsinya di Demokrasi
Korupsi Dana Iklan Bank BJB Terbongkar! KPK Tetapkan 5 Tersangka, Kerugian Capai Rp222 Miliar
Dituding Naik Pangkat Instan, Selamat Ginting: Teddy Dibandingkan dengan AHY!
Jejak Korupsi di Pertamina, Mohamad Sobary Singgung Peran Jokowi
Dulu ‘Sinar Harapan’, Kini ‘Sirna Harapan’, Ikrar Nusa Bhakti: Prabowo & Jokowi 11/12