Ini Hasil 10 Tahun Terakhir! Ichsanuddin Noorsy Sebut Ekonomi Terpuruk dan APBN Defisit

bisnisbandung.com - Kondisi ekonomi Indonesia semakin mengkhawatirkan dengan berbagai indikator yang menunjukkan tren negatif.

Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), meningkatnya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta melemahnya nilai tukar rupiah menjadi sinyal kuat bahwa krisis ini bukan sekadar fenomena jangka pendek.

Ekonom Ichsanuddin Noorsy menilai bahwa permasalahan ekonomi yang terjadi saat ini bukanlah sesuatu yang mendadak, melainkan hasil dari kebijakan ekonomi dalam 10 tahun terakhir.

“Yang bisa kita lihat, ini bukan hasil sebulan dua bulan, tapi ini bawaan 10 tahun terakhir,” lugasnya dilansir dari youtube Metro TV.

Baca Juga: “The Fed akan Terus Menekan Rupiah” Dokter Tifa Sebut Perlu Reshuffle Besar-Besaran

 Menurutnya, sinyal pelemahan ekonomi sudah terlihat sejak lama, terutama dengan adanya deindustrialisasi yang terus terjadi sejak era pemerintahan sebelumnya.

“Sebenarnya sudah kelihatan karena angkanya bukan angka sekarang. Angkanya angka lama,” lanjutnya.

Akibatnya, sektor industri mengalami tekanan berat yang berimbas pada meningkatnya angka PHK, terutama di sektor tekstil dan manufaktur.

Noorsy mengingatkan pada November 2023 bahwa gelombang PHK akan semakin meluas, terutama di sektor industri.

Baca Juga: Tanah Abang Sepi Pembeli Menjelang Idul Fitri, Rocky Gerung Sebut Ini Panduan Awal Indonesia Gelap

Prediksinya terbukti ketika pada awal 2024, daya beli masyarakat menurun drastis akibat melemahnya nilai tukar rupiah dan turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain itu, Purchasing Manager Index (PMI), yang menjadi indikator aktivitas manufaktur, juga mengalami penurunan signifikan.

Salah satu kebijakan yang banyak disorot dalam satu dekade terakhir adalah pembangunan infrastruktur yang masif.

Baca Juga: Bahas Perubahan Undang-Undang TNI dan Polri di Hotel Mewah, Rocky Gerung Singgung Penghematan