“Dedi Mulyadi berbeda. Dia berani menghadapi kelompok intoleran dan memastikan semua orang di Jawa Barat bisa hidup berdampingan,” kata Ade Armando.
Dedi Mulyadi juga pernah membentuk Satgas Toleransi di Purwakarta yang terdiri dari aparat pemerintah, TNI, Polri, serta tokoh agama dan masyarakat.
Satgas ini bertugas memastikan tidak ada kelompok yang menindas hak beribadah warga lainnya.
Para anggota Satgas juga diberikan pelatihan ideologi tentang Pancasila, konstitusi, dan keberagaman agama.
Namun keberaniannya ini tidak selalu diterima dengan baik.
Dedi Mulyadi kerap mendapat kecaman dan bahkan dituduh menyimpang dari ajaran agama.
Salah satu kontroversi yang dihadapinya adalah pembangunan patung-patung tokoh budaya di Purwakarta yang sempat ditentang oleh kelompok tertentu.
Keberanian Dedi Mulyadi dalam membela toleransi dan keberagaman ini diharapkan bisa membawa perubahan positif di Jawa Barat.
Baca Juga: Drama Penundaan Pelantikan CASN, Ferry Irwandi: Ketika Rakyat Harus Menunggu, Pejabat Terus Dilantik
Namun tentu jalannya tidak akan mudah mengingat masih ada kelompok-kelompok yang menentang kebijakan inklusif yang ia usung.
“Kita harapkan saja Kang Dedi Mulyadi bisa mengubah wajah Jawa Barat menjadi lebih toleran dan harmonis,” tutup Ade Armando.***