Bisnisbandung.com - Suasana haru sekaligus tegang terjadi saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu langsung dengan warga terdampak penutupan tambang di Parung Panjang Kabupaten Bogor.
Salah satu pekerja tambang yang awalnya meluapkan emosinya kepada Dedi Mulyadi akhirnya luluh dan sumringah setelah ditawari pekerjaan baru oleh Pemprov Jabar.
Dalam video yang beredar di media sosial, pria paruh baya itu mengeluh keras kepada Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Luhut Yakinkan Proyek Whoosh Bisa Diselesaikan Melalui Restrukturisasi
Ia mengaku tak lagi bisa membeli beras setelah tambang tempatnya bekerja ditutup.
“Aing teu bisa ngakan kejo, ngakan kalapa ayeuna mah, teu kabeuli beas-beas acan gara-gara tambang ditutup,” ujarnya.
Warga tersebut bercerita bahwa sejak tambang berhenti beroperasi, ia kehilangan penghasilan tetap dan kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga.
Bahkan mobil pribadinya pun kini tak lagi bisa dipakai karena keterbatasan biaya perawatan.
Namun alih-alih menegur balik, Dedi Mulyadi menanggapinya dengan sabar dan empati.
Baca Juga: Pengamat Timur Tengah Nilai Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas Sangat Rapuh
Ia menjelaskan bahwa kebijakan penutupan tambang di Parung Panjang bukan tanpa alasan.
Menurutnya aktivitas pertambangan yang tidak terkendali telah menimbulkan dampak sosial dan lingkungan yang parah.
Mulai dari kecelakaan maut, kemacetan, hingga kerusakan jalan dan polusi udara.
“Banyak korban jiwa karena truk tambang. Ada yang cacat, ada yang meninggal. Ini soal kemanusiaan, bukan sekadar ekonomi,” tegas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Sikap Israel Tak Sesuai Kesepakatan, Truk Bantuan Ke Gaza Dipangkas
Artikel Terkait
Om Zein GERAM! Tumpukan Sampah di Hegar Manah Bikin Bupati Naik Pitam
Gaji Rp220 Dikasih Rp170! Dedi Mulyadi Ancam Sanksi Berat Pemborong Pemotong Upah!
Polresta Bandung Tangkap Enam Pelaku Pembobolan Koperasi, Barang Curian Dijual ke Lampung
Purbaya Mau Bubarkan Satgas BLBI, Mahfud MD: Ini Bisa Timbulkan Ketidakadilan!
Melawan Arus! Rocky Gerung Kritik Kepala Sekolah yang Tampar Murid: Disiplin Tak Butuh Kekerasan
1000 Persen Jokowi! Adi Prayitno Yakin Sosok ‘J’ di PSI Tak Mungkin yang Lain