ASN Puasa, Rakyat Pesta! Dedi Mulyadi Pilih Efisiensi daripada Ribut TKD ke Menteri Keuangan

Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya buka suara soal alasan dirinya tidak ikut dalam rombongan kepala daerah yang memprotes Menteri Keuangan Purbaya terkait pemotongan Transfer Keuangan Daerah (TKD).

Menurut Dedi Mulyadi keputusan tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat yang tak pantas diprotes oleh gubernur yang juga berperan sebagai wakil pemerintah pusat di daerah.

“Gubernur itu punya dua variabel, satu sebagai kepala daerah otonom yang dipilih rakyat tapi juga sebagai wakil pemerintah pusat. Jadi kalau pemerintah pusat sudah putuskan tidak elok rasanya saya ikut protes,” ujar Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Dedi Mulyadi menjelaskan pemotongan dana transfer daerah sebesar Rp226 triliun terjadi secara nasional.

Termasuk Jawa Barat yang kehilangan Rp458 miliar di tingkat provinsi dan sekitar Rp2,7 triliun di kabupaten/kota.

Ia mengakui kebijakan ini pasti berdampak terhadap proyek pembangunan.

Namun dirinya menegaskan pembangunan di Jabar akan tetap berjalan tanpa berutang.

Sebagai langkah efisiensi Dedi Mulyadi mengumumkan sejumlah kebijakan pemangkasan anggaran rutin.

Baca Juga: Apa Itu Web3 yang Ramai Dibicarakan di X? Ini Penjelasan Mudahnya!

“Kami potong perjalanan dinas hingga 75%. Belanja listrik juga kita hemat sampai 75%. Kantor kalau malam hanya nyalakan lampu luar bagian dalam dimatikan,” jelasnya.

Ia juga menegaskan tidak ada lagi konsumsi mewah dalam kegiatan pemerintah.

“Kalau tamu datang hanya disuguhi air putih. Enggak ada lagi makan siang apalagi makan malam,” kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menegaskan kebijakan ini bagian dari gerakan ASN berhemat agar anggaran bisa dialihkan ke pembangunan langsung bagi rakyat.

Baca Juga: Husein Ungkap Alasan Israel Bertahan Lama, Bukan Karena Kekuatan Militernya