Misbakhun: Prabowo Runtuhkan Mitos Sri Mulyani Lewat Purbaya!

Bisnisbandung.com - Anggota DPR Fraksi Golkar Mukhamad Misbakhun menyebut Presiden Prabowo Subianto berhasil mematahkan “mitos” yang selama ini mengakar di dunia ekonomi Indonesia: bahwa tanpa Sri Mulyani ekonomi nasional akan runtuh.

Menurut Misbakhun penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan justru membuktikan bahwa kinerja ekonomi tetap solid meski tanpa sosok Sri Mulyani.

Dalam youtube Indonesia Lawyers Club, Misbakhun menjelaskan “Selama ini orang menakut-nakuti kalau bukan Sri Mulyani ekonomi Indonesia bakal kolaps. Tapi Pak Prabowo membuktikan mitos itu salah.”

Baca Juga: Siap Tertawa Sekaligus Merinding di “Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t”

“Beliau bangun diplomasi luar biasa, dipercaya dunia, dan memberi ruang bagi Purbaya untuk mewujudkan visi ekonomi Indonesia yang kuat,” kata Misbakhun.

Misbakhun menegaskan selama hampir dua dekade Sri Mulyani dianggap sebagai “dewi ekonomi” Indonesia.

Sejak menjabat Menteri Keuangan di era SBY pada 2005 hingga kembali di masa Jokowi posisinya seolah tak tergantikan.

“Beliau (Sri Mulyani) tampil gemilang sejak reformasi lalu jadi menteri keluar masuk kabinet dan tetap dianggap satu-satunya yang bisa jaga ekonomi. Tapi faktanya ketika beliau diganti ekonomi tetap berjalan baik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujarnya.

Politisi yang juga dikenal sebagai mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menilai keberanian Prabowo menunjuk Purbaya adalah langkah besar dalam membangun kepercayaan publik.

Baca Juga: “Medium Ugly” Saat Cinta Tak Butuh Wajah Tampan untuk Jadi Lucu dan Tulus

“Presiden Prabowo berani membangunkan mitologi itu. Beliau buktikan bahwa kekuatan ekonomi Indonesia tidak bergantung pada satu orang,” tegasnya.

Misbakhun juga menyoroti pentingnya peran Purbaya sebagai eksekutor visi besar Prabowo di bidang ekonomi.

Ia menilai Purbaya tidak bisa dilihat sebagai sosok individu melainkan sebagai pelaksana ide besar presiden.

“Visi Prabowo itu jelas: pertumbuhan ekonomi 8%. Nah bagaimana mewujudkan itu? Di sinilah peran Purbaya dibutuhkan. Ia harus menyiapkan desain ekonomi yang konkret untuk mengangkat daya beli rakyat dan mendorong investasi,” katanya.

Baca Juga: Tragedi di Balik Jas Putih: “Malam Alia” Angkat Isu Perundungan Mahasiswa Kedokteran