Bisnisbandung.com - Kasus keracunan massal makanan bergizi (MBG) di Kabupaten Bandung Barat masih menyisakan kekhawatiran.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak kembali terulang.
Dedi Mulyadi menyebut ada beberapa hal utama yang akan dievaluasi.
Baca Juga: Gaprindo Dukung Penurunan Cukai Rokok, Ingatkan Risiko Lonjakan Rokok Ilegal
Pertama ia akan bertemu langsung dengan pengelola MBG di wilayah Jabar untuk membahas penyelenggaraan program.
Dikutip dari youtubenya, Dedi Mulyadi menjelaskan "Masalah ini muncul karena layanan tidak seimbang dengan jumlah peserta."
"Misalnya yang dilayani ribuan orang tapi petugasnya hanya sedikit. Ditambah lagi jarak tempuh jauh," kata Dedi Mulyadi.
Selain itu ia menyoroti proses penyajian makanan yang dinilai kurang layak.
"Kalau masak jam 12 malam tapi disajikan siang hari, jarak waktunya terlalu lama. Itu harus dievaluasi," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Penurunan, Komnas Pengendalian Tembakau Desak Kenaikan Cukai Rokok
Menurut Dedi Mulyadi bila penyelenggara kegiatan atau vendor tidak mampu mengelola makanan dengan baik maka harus diganti dengan yang lebih kompeten.
"Kalau sudah dievaluasi dan terbukti tidak mampu ya harus diganti dengan yang lebih mampu," tegasnya.
Meski tidak ada korban meninggal dunia Dedi Mulyadi menilai kasus ini menimbulkan trauma mendalam bagi anak-anak yang menjadi korban.
Dedi Mulyadi mengatakan "Walaupun tidak ada yang meninggal tetap menimbulkan trauma."
Baca Juga: Dukungan Internasional Menguat, Tapi Palestina Belum Diakui Penuh oleh PBB
Artikel Terkait
PSI Partainya Jokowi? Rocky Gerung: Jangan Basa-basi, Akui Saja!
Ujian Berat Prabowo Ada di Hukum, Rocky Gerung: Bayang Jokowi Masih Menghantui
Awalil Rizky Sindir Purbaya: Cukai Rokok Tinggi, Rakyat dan Daerah Jadi Korban!
Rocky Gerung: Jokowi Cuma Bisa Selamat Kalau Gibran Jadi Presiden!
Prabowo Otaknya Rambo, Hatinya Rinto! Said Didu Beberkan Strategi Bereskan Mafia
Ekonom Bongkar Kontradiksi Purbaya: Katanya Tanpa Utang, Kok Tetap Nambah Utang?