Artinya sebagian besar warga hanya bersekolah sampai kelas 3 SMP.
“Ini menjadi persoalan serius apalagi angka putus sekolah di Jawa Barat tertinggi di Indonesia,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung soal intoleransi dan radikalisme di Jawa Barat yang disebut masih tinggi.
Menurutnya kasus pembubaran kelompok atau penganut agama masih kerap terjadi di sejumlah daerah seperti Sukabumi, Garut, dan Bandung.
Baca Juga: Peluncuran Buku Jokowi’s White Paper di UGM Diwarnai Pemadaman Listrik
Ono menegaskan kondisi tersebut menjadi tanggung jawab kader PDI Perjuangan sebagai partai ideologis yang menjunjung tinggi Pancasila.
“Pancasila bukan hanya dasar negara tapi juga falsafah hidup, way of life, pandangan dan jalan hidup bangsa. Kader PDIP di Jawa Barat harus benar-benar bisa mengejawantahkan Pancasila untuk menyelesaikan persoalan rakyat,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Hari Konstitusi, Rocky Gerung Kritik Negara yang Kalahkan Kedaulatan Rakyat
Pakar Adi Prayitno Kritisi Wacana Pertemuan Prabowo & Megawati: Ada Apa?
HUT RI ke-80 Megawati Tak Hadir, Pakar Politik Ungkap Rahasia di Baliknya
“Hidup Dalam Kepalsuan 10 Tahun”, Amien Rais Kritik Kepemimpinan Jokowi
Korban Jebakan Utang China Muncul, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Sorotan Awalil Rizky
Ekonom Kritik Target 5,4% RAPBN 2026, Pemerintah Dinilai Terlalu Optimistis