“Pendidikan dasar adalah kewajiban negara. Tidak boleh dibebani pungutan-pungutan yang memberatkan,” ujarnya.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menyinggng gaya hidup orang tua yang dinilainya sering berlebihan.
Ia mencontohkan banyak orang tua yang rela membeli motor atau sepeda mahal untuk anak, namun mengeluhkan biaya pendidikan.
“Sekolah itu untuk belajar bukan ajang pamer. Lebih baik anak-anak berkeringat di sekolah daripada nanti menangis di masa depan,” pungkasnya.
Baca Juga: Gaduh Rekening Diblokir, Anggota DPR Desak PPATK Perjelas Mekanisme dan Data
Sementara itu aksi massa di Cirebon menyuarakan tujuh tuntutan, antara lain: Penghentian semua bentuk pungli di sekolah, Transparansi dana pendidikan, Penindakan tegas terhadap oknum yang terlibat.
Mereka berharap kejadian ini menjadi pintu masuk bagi pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan pendidikan di Kota Cirebon.***
Artikel Terkait
Investasi di Jawa Barat Capai Rp72,5 Triliun, Dedi Mulyadi Ingatkan Pentingnya Serap Tenaga Kerja
Pasar Unik di Hutan Purwakarta, Om Zein: Jadi Ajang Edukasi dan Promosi Produk Lokal
Kemiskinan di Indonesia Lebih Parah dari Data Resmi? Awalil Rizky Bongkar Fakta Mengejutkan
Siapakah ‘J’ di PSI? Adi Prayitno Ungkap Kandidat Ketua Dewan Pembina yang Paling Mungkin
Viral di Media Sosial, Reuni Jokowi Dikritik Sebagai Reuni Settingan oleh Ikrar Nusa Bhakti
Amien Rais Sentil Prabowo: "Segera Pisah dari Bayang-Bayang Jokowi!"