"Hilangkan pungli, pedagang jangan ngetok harga, pemandu wisata harus berkualitas, keamanan harus dijaga, dan infrastruktur diperbaiki agar tidak macet," tambahnya.
Dedi Mulyadi optimistis bahwa jika semua aspek tersebut terpenuhi wisatawan akan datang tanpa harus dipaksa.
Ia menyebut bahwa kenyamanan, kebersihan, dan keteraturan adalah magnet utama yang jauh lebih berdaya tarik dibanding ‘memaksa’ siswa ikut tur.
"Kalau semua dibenahimtidak ada pungli, pedagang jujur, infrastruktur bagus saya jamin wisatawan datang sendiri, bahkan berbondong-bondong," ucapnya.
Baca Juga: Logo Resmi HUT RI ke-80 Ramai Diperbincangkan Media Sosial: Antara Merdeka dan Mirip Keroppi
Sebagai penutup Dedi Mulyadi kembali menegaskan bahwa pembangunan sektor wisata harus berkelanjutan dan manusiawi,bukan dengan cara memanfaatkan anak-anak sebagai alat promosi terselubung.
"Jangan khawatir kalau daerahmu bersih dan tertata tanpa study tour pun wisatawan akan datang dengan sendirinya." tutupnya.***
Artikel Terkait
Ancaman PHK di Sektor Wisata Makin Nyata, Awalil Rizky: Pemerintah Harus Beri Solusi Cepat!
Amien Rais Sebut 10 Tahun Jokowi adalah Politik Pengkhianatan Nasional!
Angka Kemiskinan BPS Diragukan, Bank Dunia Sebut Bisa Capai 68%! Ekonom: Metode BPS Perlu Direvisi
Bantahan Tegas Suhadi: Jokowi Tak Pernah Incar Gibran Jadi Capres 2029 Lewat PSI
IKN Telan Triliunan Rupiah, Pengamat ekonomi: Moratorium Jadi Solusi atau Bom Waktu APBN?
OJK Harus Bertindak! Ekonom: Gerakan Gagal Bayar Pinjol Bisa Rusak Industri Fintech