Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara terkait pernyataannya yang sempat menuai salah tafsir soal "rakyat yang harus diganti".
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa maksud dari ucapannya adalah perlunya perubahan pola hidup dan karakter masyarakat agar sejalan dengan efisiensi yang dilakukan pemerintah.
Dalam sebuah acara bersama Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Dedi Mulyadi awalnya menyoroti tantangan negara dalam membiayai program-program gratis seperti sekolah, rumah sakit, hingga puskesmas.
Baca Juga: Saat Rasa Malas Melanda, Apa Yang Harus Dilakukan?
Namun menurutnya program tersebut kerap tidak dibarengi dengan perubahan perilaku masyarakat.
Dikutip dari instagramnya, Dedi Mulyadi menjelaskan "Negara sudah keluar biaya besar untuk pendidikan gratis."
"Tapi di sisi lain, anak-anak masih jajan Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per hari. Ini tidak efisien," ujar Dedi Mulyadi.
Ia menilai jika negara sudah berupaya memberikan layanan gratis maka semestinya masyarakat juga mengubah pola konsumsi menjadi lebih hemat dan bijak.
Terutama dalam membelanjakan uang untuk kebutuhan sekunder.
Baca Juga: Mengenal Lontar Merapi Merbabu, Karya Sastra Dari Jawa
"Kalau sekolah sudah gratis, orang tua harus arahkan uang jajannya jadi investasi masa depan. Bukan malah boros jajan, beliin motor, handphone, padahal belum waktunya," lanjutnya.
Pernyataan Dedi Mulyadi soal "rakyat yang harus diganti" sempat dikritik karena dianggap menyudutkan masyarakat.
Namun Dedi Mulyadi meluruskan bahwa yang ia maksud bukan mengganti rakyat secara harfiah.
Melainkan mengganti karakter dan kebiasaan hidup yang konsumtif menjadi lebih efisien.
Artikel Terkait
“Ijazahnya Asli Tapi Pemiliknya yang Palsu”, Rocky Gerung Bongkar Isu Ijazah Jokowi
Mau Jadi Negara Besar? Cak Imin: Belajarlah dari Iran yang Tangguh dan Mandiri!
Kerusakan Jalan dan Polusi Tambang di Parung Panjang, Dedi Mulyadi: Buka Suara
Dedi Mulyadi vs Pramono Anung, Adi Prayitno: Perang Terbuka Gubernur di Tengah Isu Macet dan Banjir!
HUT RI ke-80, Amien Rais Tuntut Prabowo Revolusi Bersih dari Intervensi Politik Geng Solo
Bukan Salah COVID! Ini Biang Kerok 1 Juta Sarjana Menganggur Menurut Adi Prayitno