Ia menegaskan bahwa kepemimpinan bukan soal jabatan melainkan tanggung jawab kepada rakyat.
“Jangan jadikan rakyat sebagai kekeset demi jabatan! Rakyat harus jadi tujuan bukan alat politik,” tuturnya disambut riuh tepuk tangan.
Di akhir pidatonya Dedi Mulyadi mengajak masyarakat Bogor khususnya warga Parung Panjang, untuk kembali ke nilai-nilai leluhur Sunda yang menjunjung tinggi kelestarian alam.
“Balik deui ka ajaran karuhun! Miara gunung, miara walungan, miara alam! Aing teu rido rakyat aing dijadikeun korban terus!” seru Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Jerat Hukum Makin Berat, Zarof Ricar Tersangka Lagi di Temuan Baru Kejaksaan
Dedi Mulyadi menegaskan, dirinya akan menjadi "bapa" bagi seluruh rakyat yang terpinggirkan akibat pembangunan yang tak berpihak.
Ia berjanji akan terus memperjuangkan keadilan bagi rakyat kecil tanpa takut berhadapan dengan para pemilik modal dan pejabat yang bersembunyi di balik dalih pembangunan.***
Artikel Terkait
Bantah Isu Oligarki, Dedi Mulyadi Sindir Pendukung ‘Anti-Oligarki Pura-Pura’!
Teras Cihampelas Jadi Ikon atau Beban? Ono Surono: Warga Bandung Harus Dukung!
Rocky Gerung Dorong Gibran Berkantor di Papua, Siap ‘Diuji Nyali’ Jadi Pemimpin!
Wakil Presiden di Papua, Pengamat: Bukan Tugas Baru tapi Beban Berat untuk Gibran
Ade Armando Sebut Podcast Panji-Rocky Gerung Sarang Hoaks, Jokowi dan Gibran Jadi Korban Fitnah!
Bahaya Laten “Geng Solo” & Titipan Jokowi di Kabinet, Amien Rais Pasang Alarm Merah!