Menurut Farhan keberhasilan pembangunan trotoar ini hanya bisa diukur dari kepuasan para pengguna langsung bukan dari sekadar desain di atas kertas.
"Fungsi adalah yang paling penting. Kalau hanya bagus dilihat tapi tidak nyaman dipakai itu gagal," tegasnya.
Trotoar ini dirancang sebagai laboratorium desain ruang publik yang bisa direplikasi ke wilayah lain di Bandung.
Pemkot berharap konsep ini jadi awal dari kota yang benar-benar inklusif dan manusiawi.***
Artikel Terkait
Diusung Prabowo ke Papua, Gibran Siap Hadapi Isu HAM Panas dan Konflik Sosial!
Luhut Bilang Jokowi Dilupakan, Pengamat: Politik Kita Memang Serendah Itu!
Lapangan Golf Diduga Jadi Biang Kerok Banjir, Dedi Mulyadi Minta Proyek Dihentikan!
Terungkap! Filosofi Mendalam Logo RS Welas Asih, Ini Penjelasan KH Olih Komarudin dan Dedi Mulyadi
Soekarno-Hatta Jadi Neraka Kemacetan Bandung, Farhan: Ini Titik Utama yang Harus Disikat!
Banjir Tak Kunjung Usai, Dedi Mulyadi Tantang Kepala Daerah dan Paparkan Akar Masalah dan Solusinya