Dedi Mulyadi mengatakan "Saya heran kenapa nama Al-Ihsan yang sakral itu digunakan dalam tindak pidana korupsi."
"Seharusnya kita jaga nama itu dengan baik tapi yang terjadi malah sebaliknya," ujar Dedi Mulyadi.
Dia juga menyoroti sikap para aktivis dan pencinta agama yang menurutnya terkesan diam saat kasus tersebut berlangsung.
Baca Juga: Diangkat Jadi Komisaris PLN Nusantara Power, Ade Armando: Saya Rasa Ini Amanah yang Luar Biasa
Dedi Mulyadi mengajak masyarakat untuk melihat persoalan ini secara objektif dan mengedepankan kritik yang membangun demi kemajuan Jawa Barat.
"Semoga kritik yang diberikan bisa menjadi pendorong bagi perbaikan dan peningkatan kualitas layanan demi Jawa Barat yang lebih bermartabat," pungkasnya.***
Artikel Terkait
Surat Pemakzulan Gibran Tak Dibacakan, DPR Diam? Feri Amsari: Disabotase!
Nasib DPRD dan Kepala Daerah Terancam Kosong, Pengamat: Siap-siap Kekuasaan ‘Pejabat Bayangan’!
ANEH! Bareskrim dan Jokowi Berbeda Cerita Soal Ijazah, Ikrar Nusa Bhakti: Ada Apa?
Bahlil Jadi Magnet, Pengamat: Ratusan Aktivis Cipayung Rela Tinggalkan PKS dan Gelora untuk Golkar!
350 Personel Satpol PP Kota Bandung Tertibkan PKL di 6 Titik
Teras Cihampelas Dibongkar? Wali Kota Farhan: Belum Final Tapi Harus Dirapikan Dulu!