Bisnisbandung.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat menyusul laporan masyarakat terkait dugaan parkir liar dengan tarif di atas rata-rata di sejumlah lokasi wisata.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin langsung turun tangan melakukan inspeksi mendadak ke lapangan.
Dikutip dari instagramnya, Erwin menjelaskan “Kita lagi monitoring lokasi parkir yang diduga menetapkan tarif tak wajar.”
Baca Juga: Regulasi Bisa Bahayakan Sektor Informal, Piter: Jika Kita Tidak Berhati-Hati
“Ada yang narik sampai Rp 20 ribu bahkan Rp 30 ribu. Ini jelas memberatkan wisatawan dan bikin Bandung jadi tak nyaman,” ujar Erwin saat sidak.
Dalam sidak tersebut Erwin sempat berdialog langsung dengan petugas parkir.
Ia juga mendapat laporan bahwa tiket parkir resmi sering kali hanya ditulis Rp 5 ribu.
Tapi kenyataannya pengunjung diminta membayar dua kali lipat bahkan lebih.
“Kita nggak mau Bandung terkenal karena pungutan liar. Wisatawan harus senang datang ke Bandung bukan kapok karena parkir mahal,” tegas Erwin.
Baca Juga: Gig Worker Jangan Buru-Buru Diregulasi, Apindo Beberkan Dampak yang akan Terjadi
Menurutnya pengelolaan parkir yang tidak sesuai aturan akan segera ditindak.
Pemkot Bandung berkomitmen memastikan kebijakan di lapangan berjalan adil, transparan, dan mengedepankan kenyamanan masyarakat serta wisatawan.
Erwin juga meminta seluruh petugas parkir untuk tidak semena-mena dalam menarik tarif.
Serta mengajak masyarakat ikut mengawasi serta melapor bila menemukan praktik serupa.
Baca Juga: Polemik Gig Worker di Indonesia, Pekerja Belum Terlindungi Regulasi, Ini Tanggapan Staf Wamenaker
Artikel Terkait
IKN Gagal? Ikrar Nusa Bhakti: Jakarta Siap Rebut Tahta Ibu Kota Negara Lagi!
Peringatan Keras Panda Nababan: Jangan Sampai Prabowo Jadi Korban "Bom Waktu" Politik Jokowi!
Perang Iran-Israel Jadi Alarm! Adi Prayitno: Indonesia Harus Siap Tempur Segala Situasi
Rocky Gerung Bongkar: 90% Ijazah Jokowi Diduga Palsu dari Pasar Pramuka!
Pekerja Nggak Dapat BSU Padahal Gaji Kecil? Ini Kata Kemnaker
Menuduh PSI Pura-pura Tapi PDIP Sendiri Gak Pernah Demokratis! Ade Armando Bongkar Kebohongan!