Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melontarkan sindiran tajam terkait kondisi Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor.
Dedi Mulyadi menyebut daerah itu mengalami kerusakan lingkungan dan infrastruktur sebagai dampak dari pembangunan dan aktivitas proyek di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang.
Dedi Mulyadi menjelaskan pembangunan harus dilakukan secara adil dan berimbang tidak lagi hanya menguntungkan wilayah tertentu dengan mengorbankan daerah lain.
Baca Juga: Heboh! Beredar Video Prabowo Menolak Salaman Bahlil, Hersubeno Arief Ungkap Fakta Sebenarnya
Dikutip dari youtube Warta Kota Production, Dedi Mulyadi menjelaskan “Parung Panjang itu rakyatnya hari ini kena ISPA, jalannya rusak parah.”
“Tapi yang menikmati hasilnya justru daerah-daerah sekitarnya yang tumbuh jadi kota-kota baru,” kata Dedi Mulyadi.
Menurut Dedi Mulyadi meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai turun tangan menangani kerusakan di Parung Panjang solusi permanen masih jauh dari jangkauan.
Pasalnya untuk membangun infrastruktur jalan yang memadai di kawasan itu dibutuhkan anggaran hingga Rp 1,2 triliun.
“Tidak mungkin kami menghabiskan Rp 1,2 triliun hanya untuk satu kecamatan. Jawa Barat ini luas, ada lebih dari 600 kecamatan,” jelas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Fadli Zon Tuai Protes, Usman Hamid: Menteri Kebudayaan Tak Layak Ragukan Tragedi Perkosaan 1998
Namun Dedi Mulyadi menyoroti ketimpangan yang terjadi.
Di satu sisi masyarakat Parung Panjang mengalami degradasi lingkungan.
Di sisi lain muncul kelas-kelas sosial baru dan kota-kota modern di wilayah tetangga yang menikmati keuntungan dari industri tambang batu di Parung Panjang.
“Properti tumbuh, hotel berdiri, pengusaha kaya raya dari hasil jual batu murah. Tapi yang tinggal di sekitar tambang justru hidup dalam polusi dan jalan rusak,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Tambang di Raja Ampat, DPR akan Panggil Kementerian ESDM dan KLHK Bahas Temuan Lingkungan
Artikel Terkait
Refly Harun: 94 Persen Setuju Pemakzulan Gibran! Ini Alasannya
Dari Musuh Jadi Rekan? Analisis Adi Prayitno Soal Pertemuan Anies dan Ahok
KPK Dalami Potensi Korupsi Tambang Nikel di Raja Ampat, Setyo: Sudah Kirim Rekomendasi ke Pemerintah
Jangan Ganggu Prabowo! Iwan Piliang: Presiden Sedang Fokus Kerja
Ijazah Jokowi Diungkit Lagi, Rocky: Rakyat Adalah Majikan Berhak Bertanya!
Cegah TPA Overload, Farhan Andalkan Biodigester di Pasar Gedebage