bisnisbanung.com - Isu mengenai Presiden Prabowo Subianto yang menolak salaman dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat hendak bertolak ke Singapura jadi sorotan publik.
Video yang ramai beredar di media sosial menunjukkan momen Prabowo menyalami sejumlah pejabat, namun Bahlil tampak tak disapa. Isu ini memicu spekulasi seputar relasi internal kabinet.
Jurnalis senior Hersubeno Arief turut angkat bicara dan membedah video tersebut. Dalam penelusurannya, ia menjelaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya menggambarkan peristiwa yang utuh.
Baca Juga: Soal Tambang di Raja Ampat, DPR akan Panggil Kementerian ESDM dan KLHK Bahas Temuan Lingkungan
“Benarkah Presiden Prabowo menolak menyalami Bahlil? Saya mencoba menelusuri video tersebut dan menemukannya di akun channel resmi Sekretariat Presiden,” ujarnya di youtube Hersubeno Point.
Dalam tayangan video resmi dari Sekretariat Presiden, Hersubeno menemukan bahwa Bahlil sebenarnya telah disalami Presiden Prabowo saat kedatangan di Pangkalan Halim Perdanakusuma. Presiden terlihat menyapa Wakil Presiden Gibran, Bahlil, serta para pejabat lain yang hadir.
Adapun momen yang memicu kontroversi terjadi saat Prabowo hendak menaiki pesawat. Dalam cuplikan yang beredar luas, Presiden tampak tidak menyalami Bahlil yang berdiri di samping Gibran, melainkan hanya berbicara sambil menunjuk ke atas.
Baca Juga: Bantah Tuduhan Hoaks, Greenpeace Indonesia: Gambar Itu Langsung dari Lapangan
Ini menimbulkan anggapan bahwa Bahlil diabaikan. Namun, menurut Hersubeno, penting untuk melihat konteks utuh dari kejadian tersebut.
Ia juga menekankan bahwa tidak ditemukan bukti kuat yang mendukung klaim bahwa Presiden marah atau sengaja menghindari Bahlil.
“Jadi, di luar soal apakah benar Bahlil ditolak disalami, sebenarnya kalau kita lihat tayangan sebelumnya, ia sempat disalami. Dan momen saat Prabowo berbicara kepadanya sambil menunjuk, kita tidak tahu pasti apa yang terjadi. Tapi belum tentu itu tanda dimusuhi, ya,” jelasnya.
Ia justru mencurigai bahwa video yang beredar diambil secara selektif, sehingga membentuk opini tertentu.
Dalam pandangannya, jika Bahlil memang merupakan bagian dari rombongan Presiden, maka tak perlu ada jabat tangan ulang.
Baca Juga: Bikin Tel Aviv Porak-Poranda, Pengamat Menyoroti Kekuatan Iran lebih Terorganisir
Artikel Terkait
Amien Rais Respon Pernyataan Presiden Prabowo Soal Tidak Akan Lakukan Reshuffle
Publik Puas, Penegakan Hukum di Pemerintahan Prabowo Dinilai Sangat Agresif
Prabowo Gibran dan Janji Bersih dari Korupsi, Adi Prayitno: Apakah Bisa Terwujud?
Prabowo Diprediksi Suhadi Akan Bela Gibran dari Tekanan Pemakzulan
Prabowo Akan Putuskan Nasib 4 Pulau di Tengah Perselisihan Aceh dan Sumatera Utara
Jangan Ganggu Prabowo! Iwan Piliang: Presiden Sedang Fokus Kerja