Namun Ade Armando menilai bahwa sikap PDIP tersebut tidak mencerminkan aspirasi rakyat Jawa Barat.
"Rakyat tahu Dedi Mulyadi sudah berbuat banyak untuk rakyat. Tapi PDIP malah mengkritik dari kursi dewan yang empuk," tuturnya.
Ade juga menyoroti bagaimana netizen mendukung Dedi Mulyadi dengan julukan "Bapak Aing" yang mencerminkan kedekatan sang gubernur dengan masyarakat.
Menurut Ade idealnya dalam demokrasi, eksekutif dan legislatif harus bisa duduk bersama mencari solusi tanpa harus saling menyerang.
Baca Juga: Pemerhati Perempuan dan Anak Ungkap Negara Perlu Kementerian Khusus untuk Urusan Mendidik Anak
Namun sikap walkout PDIP dan kritik tanpa solusi membuat situasi politik di Jawa Barat makin panas.
Ade mengingatkan bahwa kerja politik harus dilandasi komunikasi terbuka dan niat untuk memperjuangkan rakyat.
"Jangan karena baper dan merasa kalah lalu menghindari dialog. Itu bukan cara dewasa mengurus negara," katanya.
Di sisi lain Dedi Mulyadi juga sudah memberikan klarifikasi dan menegaskan bahwa dirinya tetap terbuka untuk dialog asalkan dilakukan dengan saling menghargai.
Baca Juga: Zee Siap Bintangi Film ‘Kupilih Jalur Langit’, Adaptasi dari Cerita Viral
Situasi ini pun menjadi perhatian banyak pihak karena menggambarkan dinamika politik lokal yang rumit antara eksekutif dan legislatif terutama dengan PDIP sebagai partai besar di Jawa Barat.***
Artikel Terkait
Krisis Kesejahteraan Driver Ojol, Pengamat Politik: Ini Tanggung Jawab Negara
Hendri Satrio Bongkar Dugaan Budi Arie Raup Rp 20 Miliar per Bulan dari Judi Online
Menteri Kesehatan Budi Gunadi dan Polemik Lingkar Pinggang serta Gaji, Apa Kata Pengamat Politik UIN?
Bonus Rp25 Juta untuk Siswa Sekolah Kebangsaan, Dedi Mulyadi Blak-blakan Soal Sumber Dana
Geledah Kantor Kemnaker, KPK Sita Tiga Mobil Terkait Kasus Suap Izin TKA
Bos Sritex Terjerat Kasus Korupsi Kredit Rp3,5 Triliun, Langsung Ditahan Kejagung