Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mewacanakan penerapan jam malam bagi para siswa di wilayahnya.
Kebijakan ini diambil Dedi Mulyadi sebagai bentuk perlindungan terhadap anak-anak dari berbagai pengaruh negatif di luar rumah.
Dalam keterangannya Dedi Mulyadi menyebut bahwa saat ini godaan yang dihadapi para pelajar saat berada di luar rumah sangat besar.
Baca Juga: Keren! Chelsea Islan Comeback ke Dunia Film, Siap Produksi dan Bintangi Biopik 'Rose Pandanwangi'
Mulai dari penyalahgunaan narkoba, minuman oplosan, hingga potensi terlibat dalam aksi kenakalan remaja seperti tawuran.
"Mereka harus di rumah karena ketika di luar itu godaannya terlalu banyak," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari YouTube kompas.
Dedi Mulyadi menyatakan jam malam ini akan diberlakukan khusus pada hari-hari belajar.
Dengan pembatasan aktivitas luar rumah bagi siswa di atas pukul 22.00 WIB.
Tujuannya agar pelajar bisa lebih fokus dalam belajar dan menjaga disiplin.
Baca Juga: Kisah Nyata 'Penguasa Jaksel' Segera Difilmkan, Muzakki Ramdhan Perankan David Ozora
"Mungkin saya akan memberlakukan pada hari-hari belajar itu tidak boleh lagi nongkrong di atas jam 10 malam," tegasnya.
Lebih lanjut Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya pengetatan pengawasan terhadap penggunaan kendaraan bermotor oleh pelajar khususnya yang belum cukup umur.
"Anak di bawah umur tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor kecuali yang jaraknya tidak bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau kendaraan umum," ucapnya.
Mantan Bupati Purwakarta itu juga menyampaikan bahwa sejumlah kebijakan sudah mulai menunjukkan dampak positif.
Artikel Terkait
Strategi Dedi Mulyadi di Mata Wapres Gibran untuk Atasi Masalah Anak Nakal di Sumatera Utara
TNI di Kejaksaan, Mahfud MD: Perlu Aturan yang Jelas Jangan Hanya MoU
Adi Prayitno Bongkar Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PSI, Realistis atau Mimpi?
Fenomena Matahari Kembar, Kenapa Matahari Lama Gak Tahu Diri ? Opini Rudi S Kamri Soal Politik Indonesia Saat Ini
Anies Baswedan dan Aksi Bersama, Pengamat Politik: Upaya Bertahan di Panggung Politik Nasional
Ngaku KADIN Minta Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Lelang! Aktivis: Waras?