Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik lewat gaya komunikasinya saat berdiskusi dengan Aura Cinta soal larangan wisuda di sekolah.
Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Handy Lubis menilai pendekatan Dedi Mulyadi ini sudah tepat.
Rissalwan menilai Dedi Mulyadi dan membawa angin segar bagi model komunikasi politik kepala daerah di era digital.
Dalam tayangan yang viral di YouTube, Dedi Mulyadi tampak berdiskusi bahkan berdebat dengan Aura Cinta seorang siswa yang keberatan atas larangan wisuda.
Menurut Rissalwan gaya komunikasi Dedi Mulyadi yang egaliter dan populis menjadi kunci penting dalam membuka ruang diskusi dengan masyarakat.
Dikutip dari youtube Liputan6, Rissalwan menjelaskan "Ini gaya komunikasi politik yang egaliter."
"Beliau menyampaikan gagasan sambil menangkap perspektif masyarakat. Walaupun terkesan kontroversial, ini langkah positif karena kepala daerah membuka ruang komunikasi," kata Rissalwan.
Rissalwan menilai meski diskusi tersebut dikemas dalam format konten media sosial yang cenderung kontroversial untuk menarik perhatian, esensi dari diskusi tetap terjaga.
Ada ruang bertukar perspektif antara kepala daerah dengan masyarakat, terutama generasi muda.
"Walaupun terlihat berdebat tetap ada ruang untuk saling menyampaikan pandangan. Ini penting untuk keteraturan sosial dan perlindungan masyarakat melalui kebijakan," jelasnya.
Lebih lanjut Rissalwan juga membahas soal penggunaan media sosial sebagai kanal komunikasi politik.
Menurutnya era digital menuntut pejabat publik untuk lebih dekat dengan masyarakat lewat platform-platform seperti YouTube.
Baca Juga: China Dorong e-CNY untuk Goyang Dominasi Dolar, Langkah Ambisius Melawan Amerika
Artikel Terkait
Viral! Gadis Remaja Pertanyakan Komitmen Dedi Mulyadi, Katanya Untuk Rakyat Tapi Rakyat Dikurbankan!
Aura Minta Keadilan, Dedi Mulyadi: Kalau Nggak Perlu Jangan Dipaksa
Isu Panas 'Matahari Kembar', Ganjar Ingatkan Prabowo Ambil Alih Komando
Ditanya Ijazah? Panda Nababan: Supirku Aja yang Ambil! Kenapa Jadi Ribut?
Aktivis: Tuduhan Ijazah Jokowi Tanpa Bukti Bisa Seret ke Penjara, Roy!
Surya Paloh Kritik Elite Mabuk Kekuasaan, Masa Depan Bangsa di Tangan Anak Muda