bisnisbandung.com - Kebijakan efisiensi anggaran yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan dampaknya di berbagai sektor, termasuk industri perhotelan.
Tom MC Ifle, konsultan bisnis, menyoroti bahwa sektor perhotelan menjadi salah satu yang paling terdampak, namun pemerintah terlihat bersikap santai menghadapi risiko yang mengintai.
Pemangkasan anggaran hingga 50% yang diterapkan pemerintah berimbas langsung pada bisnis hotel dan jasa pelayanan lainnya.
Baca Juga: Preman Kian Mendominasi, Pengamat Wanti-Wanti Indonesia Bisa Seperti Haiti
“Yang makin parah, 58% hotel di Indonesia terancam pailit dan tidak bisa bayar utang ke bank. Aneh-nya, pemerintah tetap santai melihat risiko sebesar ini,” beber Tom MC ifle dilANSIR Bisnis Bandung dari youtube pribadinya, Minggu (27/4).
Penurunan drastis dalam anggaran belanja negara, khususnya untuk kegiatan seremonial dan perjalanan dinas, menyebabkan banyak hotel kehilangan sumber pendapatan utama mereka.
Dalam kondisi ini, sejumlah hotel bahkan terancam mengalami kebangkrutan karena tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada bank.
Baca Juga: Amerika Serikat dan China Berebut Bulan, Bisa Saling Serang dari Atas
Data yang diungkap Tom MC Ifle memperlihatkan bahwa sekitar 58% hotel di Indonesia berada dalam posisi rentan.
Risiko ini muncul di tengah belum pulihnya daya beli masyarakat serta ketergantungan sektor perhotelan terhadap belanja pemerintah yang selama ini menjadi tulang punggung pemasukan.
Di sisi lain, pemerintah memandang kebijakan efisiensi ini sebagai langkah strategis untuk menghemat hingga Rp300 triliun atau sekitar 20 miliar dolar dalam 100 hari pertama pemerintahan baru.
Meskipun penghematan ini dinilai positif dari sisi fiskal, banyak pelaku usaha yang merasakan dampak berat, terutama di sektor hospitality, percetakan, konsumsi, dan transportasi yang selama ini sangat bergantung pada proyek dan acara yang didanai pemerintah.
Tom MC Ifle juga menilai bahwa kebijakan ini membawa konsekuensi besar yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: Pendidikan Carut-Marut Tapi Tidak Diprioritaskan di Era Sebelumnya, Sobary Singgung Politik Jokowi
Artikel Terkait
Dampak Efisiensi Bisnis Hotel di Ujung Tanduk, Dari Bintang Lima hingga Non-Bintang Terimbas
Dilema Penghapusan Layanan Motis, Efisiensi Anggaran vs Keselamatan Pemudik
Lebaran Tanpa Mudik, Pengamat Transportasi: Efisiensi Anggaran Menghambat Perjalanan Pulang
Efisiensi Anggaran Bikin Gaduh Banyak Sektor, Guru Besar UI Buka Suara Soal Pemicunya
Presiden Prabowo Sudah Beri Jawaban, Tapi Narasi Pilpres 2029 Masih Bersliweran
PAN Dukung Penuh Prabowo Subianto Maju di Pilpres Lagi, Waketum PAN: Gibran Belum Tentu