Bisnisbandung.com - Persekusi terhadap umat Katolik yang tengah beribadah di Arcamanik Bandung menuai kecaman.
Pengamat sosial Rudi S Kamri menilai aksi tersebut bertentangan dengan esensi puasa yang seharusnya menjadi momentum kontemplasi dan pengendalian diri.
Rudi S Kamri mengungkapkan bahwa kejadian ini bukan pertama kali terjadi.
Baca Juga: Tips Cara Menjaga Kesehatan Saat Berpuasa Agar Tubuh Tidak Lemas
"Puasa itu melatih kesabaran, introspeksi diri. Tapi yang terjadi di Arcamanik justru sebaliknya. Ada sekelompok orang yang menggeruduk dan mempersekusi ibadah saudara-saudara kita," ujar Rudi S Kamri dalam YouTube Anak Bangsa TV.
Sebelumnya kelompok yang menamakan diri sebagai Forum Warga Arcamanik Bhinneka juga sempat melakukan tindakan serupa.
Pada Rabu (5/3) mereka kembali menggeruduk Gedung Serbaguna di Jalan Ski Air Arcamanik saat umat Katolik tengah beribadah.
"Mereka teriak soal keberagaman tapi justru tidak mencerminkan sikap menghormati perbedaan. Ini ironi besar," kata Rudi S Kamri.
Menurutnya tindakan ini mencederai nilai kebinekaan yang seharusnya dijaga.
Baca Juga: Bersih-Bersih BUMN, Langkah Awal Prabowo untuk Danantara? Pandangan Donny Manurung
"Di Indonesia kita sudah lama hidup berdampingan dengan berbagai agama. Bahkan para pendiri bangsa sudah mengakui multikulturalisme sebagai bagian dari identitas kita," lanjutnya.
Rudi S Kamri menyoroti paradoks yang terjadi di Bandung.
Ia menyebut bahwa Wali Kota Bandung Farhan sebelumnya sempat menyampaikan visi menjadikan Bandung sebagai kota yang lebih toleran dan inklusif.
Namun kenyataan di lapangan justru menunjukkan aksi intoleransi masih terjadi.
Baca Juga: Mafia BUMN Bisa Saja Hanya Tumbal, Bivitri Susanti: Jangan-Jangan Aktor Utamanya Aman
Artikel Terkait
Bangunan Ilegal di Puncak Dibongkar, Alat Berat Terus Berdatangan! Dedi Mulyadi: Tak Ada Ampun
Gubernur Dedi Mulyadi Ngamuk Lihat Jembatan Mampet di Sukabumi
Tiga Tahun Tak Digubris, Dadang Supriatna Minta Gubernur Dedi Mulyadi Segera Cari Solusi Banjir Tegalluar
Rocky Gerung Pertanyakan Pertemuan Prabowo dengan Konglomerat, Untuk Kepentingan Siapa?
Tega! Minyakita Dijual Lebih Mahal tapi Isinya Malah Berkurang, Mentan Amran: Segera Proses!
Putus Jeratan Rentenir! Budi Arie: Pemerintah Dorong Koperasi Merah Putih di Desa