BisnisBandung.com - Badan Gizi Nasional mulai menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama sejumlah pemerintah daerah.
6.000 lebih siswa mendapatkan program ini, mulai dari jenjang SD sampai SMA/SMK.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Anhar Hadian mengatakan, program ini dirancang meningkatkan gizi siswa dianggap kurang.
Siswa yang gizinya sudah membaik diharapkan lebih ternutrisi.
Setelah program ini berjalan akan ada evaluasi dampak kondisi gizi siswa menerima manfaat.
Baca Juga: Menyambut Perayaan Tahun Baru 2025, Berikut Destinasi tempat wisata populer di kota Bandung
“Kami akan monitoring seperti apa perkembangan gizi ada sesudah kegiatan ini. Biasanya kita per tiga bulan melalui UKS (unit kesehatan sekolah),” ujar Anhar, Selasa (7/1/2025).
Sesuai arahan pemerintah pusat, Dinkes Bandung ikut turut serta melakukan pemantauan kebersihan dapur membuat MBG.
Sebab paling penting dari MBG adalah bagaimana gizi dari makanan, kebersihan, dan sanitasi dapurnya.
Pengaturan menu dilakukan, tetapi gizinya harus sesuai dibutuhkan.
Walaupun vendor dikerjasamakan adalah mereka profesional, tetap harus ada pengawasan secara ketat.
"Secara formal mungkin Sabtu kami akan mengadakan pelatihan buat para penjaga. Jadi secara resmilah karena nanti mereka harus punya sertifikat,” kata dia.
Baca Juga: Isu Pungli di SMKN 8 Bandung, Pihak Sekolah: Semua Program Sesuai Pergub
Adapun kepastian terhadap makanan ini tidak memberikan dampak buruk pada pencernaan, Dinkes Bandung bakal mempersiapkan bank sampel.
Artikel Terkait
Pedas! Jeje Sindir Hengky di Debat Bandung Barat: Masyarakat Tidak Sadar Pemerintahnya Tidak Peduli
Hengky Kurniawan Pamer Tingkat Kepuasan Publik 76,7 Persen di Debat Bandung Barat
Kasus Suap di Bandung, KPK Dalami Peran Ketua DPD Golkar Edwin Sanjaya dan Pejabat Kota Bandung
Kericuhan Warnai Debat Pilbup Bandung, Pendukung Pasangan Calon Saling Ejek dan Dorong
APBD Kota Bandung Dikorupsi, Dosen Hukum Pidana Unpad Soroti Pola Keterlibatan Eksekutif, Legislatif, dan Pengusaha
Kasus Suap Kota Bandung, Dosen Hukum Pidana Unpad Tegaskan Transparansi, Efek Jera, dan Pencegahan Korupsi