Arlan menyarankan agar debat dapat menarik minat penonton dengan menghadirkan tema yang relevan dan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan kondisi masyarakat setempat.
Arlan mengusulkan keterlibatan langsung masyarakat dalam menyusun tema dan pertanyaan debat melalui KPU.
Pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat yang dikurasi dengan baik, menurutnya, dapat membuat debat lebih hidup dan relevan, dibandingkan hanya menampilkan pertanyaan ilmiah yang kerap jauh dari kondisi nyata warga di daerah tersebut.
Secara keseluruhan, Arlan Siddha menganggap bahwa efektivitas debat Pilkada harus lebih diprioritaskan daripada sekadar formalitas.
Arlan Siddha menegaskan debat yang berkualitas dengan konsep yang matang akan membantu masyarakat menilai calon pemimpin dengan lebih objektif, menjadikan debat sebagai sarana edukasi yang efektif dan bukan hanya sebagai agenda pemenuhan syarat administratif.***
Baca Juga: Debat Pertama Bupati Bandung, Visi 'Menawan' Sahrul-Gun Gun vs. 'Bedas' Dadang-Ali
Artikel Terkait
Refly Harun Serukan Agar Mencoblos Kolom Kosong di Pilkada Jakarta
Solusi Atasi Macet Cagub Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024, Warga Bandung : Tagih Janji Proyek 200 Miliar Pengurai Macet
Skandal Hasil Survei LSI dan Poltracking di Pilkada Jakarta, Hersubeno Arief: Kenapa Setelah Jokowi Lengser?
Elektabilitas atau Etikabilitas? Rocky Gerung Kritik Beda Hasil Survei Pilkada Jakarta LSI dan Poltracking
Hasil Survei Pilkada DKI Beda Jauh, Rocky Gerung Ungkap Kecurangan
Debat Pilkada Jakarta 2024: Pak Dharma Usulkan Solusi Konsumsi Daun Katuk untuk Para Ibu Menyusui