Tidak Berpengaruh, Elektabilitas Anies Dilucuti !!! Partai Istana Idealnya Cari Capres Selevel

photo author
- Senin, 9 Mei 2022 | 07:23 WIB
Rocky Gerung (Instagram @rockygerung.official)
Rocky Gerung (Instagram @rockygerung.official)

Bisnis Bandung - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung dichannel Refly Harun official mengatakan, partai - partai seputar istana salah satu targetnya yakni menjatuhkan elektabilitas Anies Baswedan.

Menurut Rocky Gerung, langkah tersebut bagus juga, hanya masalahnya Anies Baswedan elektabilitasnya teratas.

Ditegaskan Rocky Gerung, elektabilitas Anies Baswedan dibuat 2 persen pun, lawannya akan tetap 1 persen, tetap menang Anies Baswedan elektabilitasnya.

Baca Juga: Ini Sejumlah Perlakuan Terhadap Ustadz Abdul Somad Karena Dukung Ide Capres

Jadi logikanya, nanti orang-orang/partai - partai diseputaran istana, mesti mencari figur untuk menyaingi Anies Baswedan, tegas Rocky Gerung kepada Refly Harun.

Menurut Rocky Gerung idelanya mencari figur, bukan diam - diam melucuti Anies Baswedan.

Jika tidak ada figur penantang, sama juga tidak ada gunanya, maka Anies Baswedan aman tetap berada distrata atas

"Kalau Anies Baswedan sekarang surveynya 30 persen atau 40 persen, terus menerus dijatuhkan, dengan cara diolok-olok segala macam, kemudian jatuh ke angka 5 persen, sementara calon mereka tetap 1 persen, kan sama aja tidak ada gunanya, ini sebabnya mereka berfikir untuk.mencari calon penantang yang seimbang".

Baca Juga: Kata Refly Harun, Pemerintah Gagal Penuhi Ekpektasi Masyarakat

"Kalau main - main begini, maka dengan mudah kita nilai sebagai dendam plus iri dalam demokratis" papar Rocky Gerung.

Menurut analisis Rocky Gerung, kalkulasi polarisasi untuk Aniies Baswedan itu datang dari kelas menengah, kelas intelektual, datang dari moeslem politik, moeslem society. Dan sebenarnya kalau dihitung - hitung juga ya berapa persen dari situ.

Tapi ada ketakutan bahwa paradigma akan berubah, ini masalahnya bukan Anies Baswedannya.

Tapi Anies Baswedan akan mengubah cara ekonomi dan kehidupan sosial, itu yang ditakutkan, jadi dia/rival politiknya takut paradigma akan berubah semuanya, sementara dia/rival politiknya tidak punya tokoh atau ide lain untuk mengejawantahkan paradigmanya.

"Kan petahana sebagai group tidak punya ide bidang ekonomi, bidang demokrasi, dia itu akan takut sendiri kalau misalnya Presiden Jokowi selesai, maka orang akan mencari presiden dari habitatnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yudhi Prasetyo

Sumber: Youtube Refly Harun

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X