Bisnis Bandung - Pakar Politik dan Tata Negara, Refly Harun di channel youtube Refly Harun menyatakan dirinya belum memiliki prefrensi tetapi tentu saja akan mendukung seseorang diluar mainstream rezim kekuasaan hari ini.
Kenapa begitu? karena menurut Reffly Harun, mainstream rezim kekuasaan hari ini gagal, gagal dalam mewujudkan janji proklamasi, melindungi segenap bangsa, memajukan kesejehateraann umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Karena saya mengangap gagal, tentu subyktifitas saya belum tentu benar juga, tentu saya tidak ingin rezim kekuasaan ini berlanjut. Aktor kan berganti, tetapi rezim terus berjalan, tentu saya akan mendukung aktor diluar rezim", tegas Reffly Harun.
"Siapa itu? tentu kita lihat, yang jelas orang itu harus berada pada mainstream kekuasaan diluar rezim", imbuhnya.
Baca Juga: Said Didu: Henri Subiakto Menuduh Anies Baswedan Dekat dengan Kelompok Penunggang Agama
Orang - orang yang berada didalam rezim kekuasaan secara obyektif tentu tidak akan didukung, "all the time being", karena politik itu cair.
Menurut Refly Harun, kita harus bersiasat/mengubah pandangan politik kita, karena alternatif yang tersedia tidak ada.
Apakah itu mungkin? Mungkin saja, kalau saja kelompok istana bersekongkol untuk hanya mencalonkan orang - orang dalam mereka.
Baca Juga: Ini Data Provinsi yang Paling Banyak Pengaduan Pelanggaran THR!
Menurut analisis Refly Harun, itu bisa saja. Misalnya mereka menyediakan 3 calon dari 7 partai istana saat ini, kan bisa.
Maka dengan demikian, Anies Baswedan akan terdepak, seandainya Anies Baswedan tidak ada diklik mereka, tegasnya.
Mereka (read: kelompok istana) akan mencalonkan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani Atau Erlangga Hartarto sebagai 3 paket calon presiden dan wakil presiden.
Maka siapapun yang terpilih, karena oligarki bekerja
"Saya menentang, maka saya mengajukan Judicial Review, karena saya ingin melihat Pilpres ini berlangsung secara jujur dan adil fair and demokcratic", tegas Refly Harun.
Democratic election itu cirinya terbuka kompetisinya, buka kran pencalonan, sehingga banyak calon, kalau bisa 5 -10 calon.
Baca Juga: Refly Harun: Pernyataan Budi Santosa Purwokartiko Dinilai Rasis Terkait Penutup Kepala ala Manusia Gurun
Ditegaskan Refly Harun, berkompetesi why not? Jadi kalau kubu istana "you name it" Prabowo Subianto, Puan Maharani, Erlangga Hartanto, Ganjar Pranowo kemudian Erick Tohir dan Salahudin Sandiaga Uno, maka diluar istana ada Anies Baswedan, Gatot Nurmantio, Rizal Ramly, Rdwan Kamil, Khofifah Indar Parawansa dan AHY.
Jadi ada beberapa calon yang bisa berkontestasi/berkompetisi, tapi sayangnya saat ini kan Indonesia tertutup.
Padahal prinsip demokrasi tidak boleh menghalang - halangi orang.
Jika banyak calon, maka akan terjadi perdebatan yang luar biasa, debat konsep antar orang/ tokoh/calon direpublik ini.
Baca Juga: Hari Pertama Lebaran Arus Lalin di Wisata Lembang Padat dan Berikut Penyebabnya
Tidak seperti tahun 2014 dan 2019 yang debatnya seperti diatur, seperti ketakutan tidak bisa debat
Analisis Reffly Harun diatas, telah tayang di channel youtube nya Reffly Harun, yang tayang tanggal 1 Mei 2022.***