opini

Ini Faktor Penting Penyebab Kebangkrutan Silicon Valley Bank. Bisa Terjadi di Indonesia?

Selasa, 14 Maret 2023 | 12:45 WIB
Logo Silicon Valley Bank (dok. svb.com)

Kekhawatiran dan ketidakpercayaa para nasabah yang menyebabkan bank run atau atau penarikan dana besar-besaran inilah faktor penting penyebab SVB kolaps yang bisa disebut sebagai self fulfilling prophecy.

Self fulfilling prophecy adalah konsep di mana keyakinan atau ekspektasi seseorang tentang suatu kejadian atau situasi mempengaruhi perilaku mereka sehingga menghasilkan konsekuensi yang sesuai dengan ekspektasi tersebut. 

Baca Juga: Hati-hati! Ternyata 7 Jenis Hubungan Ini Paling Mudah Putus, LDR Salah Satunya

Dalam konteks bank run atau bank rush, self fulfilling prophecy dapat memiliki dampak yang signifikan pada kebangkrutan bank.

Pada dasarnya, bank run atau bank rush terjadi ketika banyak nasabah secara bersamaan ingin menarik uang mereka dari bank karena khawatir bank tersebut akan bangkrut. 

Hal ini dapat terjadi ketika ada rumor yang menyebar tentang ketidakstabilan keuangan bank, atau ketika terjadi kejadian yang menunjukkan adanya risiko kebangkrutan bank.

Baca Juga: Bulan Ramadhan Hampir Tiba! Ini 5 Cara Memilih Kurma Yang Benar Agar Stok Selama Puasa Terpenuhi

Jika banyak nasabah menarik uang mereka dari bank dalam waktu singkat, maka bank tersebut mungkin tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi permintaan penarikan tersebut. 

Hal ini dapat memperburuk situasi dan menyebabkan lebih banyak nasabah yang khawatir dan memutuskan untuk menarik uang mereka juga. 

Akibatnya, bank dapat mengalami kekurangan likuiditas yang serius dan bahkan dapat mengalami kebangkrutan.

Baca Juga: Dibalik Sikap Jaim, Ternyata Cewek Punya Kebiasaan Aneh Yang Bikin Cowok Geli

Dalam kasus bank run atau bank rush, self fulfilling prophecy dapat terjadi ketika ekspektasi nasabah tentang kebangkrutan bank berdampak pada perilaku mereka. 

Jika banyak nasabah mempercayai bahwa bank akan bangkrut dan mulai menarik uang mereka, maka hal itu dapat memicu kebangkrutan bank, bahkan jika sebenarnya bank tersebut sehat secara finansial.

Dalam situasi seperti itu, upaya untuk mengatasi self fulfilling prophecy bisa sangat sulit. 

Bank dan otoritas keuangan mungkin perlu melakukan tindakan yang agresif dan cepat untuk menstabilkan situasi, seperti memberikan jaminan atau asuransi deposito, mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kepercayaan nasabah, dan memberikan informasi yang jelas dan transparan tentang keadaan keuangan bank.

Halaman:

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB