opini

Waspada Jeratan TPPO Berkedok Magang

Senin, 16 Desember 2024 | 20:20 WIB
Ilustrasi TPPO (Pixabay/ Public Domain Pictures)

Tulisan Opini Oleh Yanyan Supiyanti, A.Md.
Pendidik Generasi

Bisnisbandung.com - Program magang berujung TPPO dengan mengeksploitasi mahasiswa untuk kepentingan industri. Miris.

Kasus perdagangan manusia yang melibatkan 77 mahasiswa di Kota Makasar berhasil diungkap Polda Sulawesi Selatan pada 22 November 2024. Para mahasiswa tersebut diduga dijerat melalui program kerja musim liburan (Ferienjob) di Jerman. Mereka dijanjikan untuk dipekerjakan sesuai dengan program bidang studinya masing-masing. Namun, di sana mereka malah dipekerjakan sebagai pekerja kasar.

Ferienjob ini merupakan program kerja di Jerman untuk mahasiswa saat libur kuliah pada Oktober, November, dan Desember.

Menurut Direktur Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol Jamaluddin Farti, yang dilakukan perusahaan di Jerman tersebut tidak sesuai dengan yang dijanjikan, di sana para mahasiswa malah diberikan pekerjaan kasar dan dijanjikan 20 SKS ternyata bohong. (Berita Satu, 23-11-2024).

Baca Juga: Rocky Gerung: Kalau Mau Nekat Habiskan Saja APBN untuk IKN!

Sistem Pendidikan Kapitalisme

Peluang terjadinya TPPO berkedok magang ini terjadi karena diterapkannya sistem pendidikan kapitalisme. Negara berorientasi untuk menyiapkan tenaga kerja.

Magang menjadi salah satu pilihan untuk mengasah kecerdasan dan keterampilan bekerja mahasiswa, karena adanya link and match antara perguruan tinggi dengan perusahaan. Perusahaan seakan diberi peluang memanfaatkan kondisi ini untuk mendapatkan tenaga kerja murah. Seharusnya, mahasiswa memperoleh ilmu yang bermanfaat dan pengalaman yang mendukung ilmunya, malah dieksploitasi untuk kepentingan perusahaan, dengan menjadi pekerja kasar seperti mencuci piring di restoran, mengangkat kardus logistik, atau porter bandara. Mereka bekerja sampai 10—12 jam sehari. Mereka juga harus membayar penginapan dan biaya hidup sendiri, sehingga gaji mereka habis untuk kebutuhan tersebut.

Tidak Adanya Perlindungan

Kasus di atas terjadi akibat lemahnya perlindungan dan pengawasan negara terhadap kerja sama perguruan tinggi dengan perusahaan.

Bagaimana bisa mahasiswa terjerat dalam TPPO dan bisa ikut magang ke Jerman, sedangkan negara tidak tahu?

Perusahaan ibarat agen yang menggandeng banyak perguruan tinggi dengan menandatangani MoU. Dengan bantuan salah satu orang dalam kampus, mereka berhasil meyakinkan mahasiswa untuk ikut program magang tersebut.

Jadilah magang dalam pendidikan sekuler dengan kata lain menjadi cara pembajakan potensi mahasiswa.

Halaman:

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB