Bisnisbandung.com - Seminggu belakangan ini muncul berita mengejutkan dari UMS. Universitas swasta terkemuka di Solo ini tersandung kasus pelanggaran etik yang dilakukan oknum dosen.
Tindakan tegas Rektor UMS dengan mencopot kedua dosen tersebut pantas diapresiasi.
Bagaimanapun hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar senantiasa mematuhi segala norma dalam sikap, pikiran dan perbuatan.
Nampaknya penting dicermati kita semua bahwa pendidikan moral bukan sekedar hafalan ayat dan dalil.
Karena jika ditelusuri, tak mungkin kedua oknum dosen tersebut tak paham nilai-nilai moral.
Namun PR besar bagi kita semua adalah melakukan internalisasi dari nilai-nilai moral tersebut sehingga bukan sekedar hafalan ayat dan dalil, namun diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Bisnis Bukan Pilihan, Moeldoko Tegas: Fokus TNI pada Profesionalisme!
Secara umum, di Indonesia, pendidikan moral dimulai sejak usia sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini berlaku baik di lembaga umum ataupun keagamaan.
Jika menilik pelanggaran moral yang bahkan dilakukan kaum intelektual dalam hal ini dosen, maka menjadi pertanyaan apakah yang bersangkutan benar-benar menjalin hubungan dekat dengan Tuhan sebagai sumber segala kebaikan dan alasan terbaik untuk kita menjaga moral.
Nyatanya ibadah harian mungkin belum cukup menjadi jaminan kebaikan moral seseorang, manakala itu dipandang sebagai rutinitas dan kewajiban belaka.
Menjadi penting bagi semua pihak yang mengaku beragama agar memahami bahwa merasa dekat dengan Tuhan menjadi poin penting agar kita selalu menjaga etika.
Tuhan menjadi satu-satunya alasan untuk kita takkan melanggar etika bahkan saat manusia tidak melihat kita.
Baca Juga: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Berkurang, Gibran Angkat Bicara
Kita semua paham, untuk menjadi mahasiswa UMS, apalagi menjadi dosen UMS, harus menguasai ilmu agama secara mendalam.
Artikel Terkait
Meninggalnya PNS Kota Semarang, Sumber Terbukanya Kasus Korupsi Di Kota Semarang
Kondisi Toleransi Di Indonesia, Masih Perlu Ditingkatkan
Ribka Tjiptaning Dikritik PSI, Andy Budiman: Sindiran ke Jokowi Tak Pantas dari Pejabat Publik
Ingin Jadi Leader Hebat? Ini 10 Tanda yang Harus Kamu Miliki
Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Berkurang, Gibran Angkat Bicara
Bisnis Bukan Pilihan, Moeldoko Tegas: Fokus TNI pada Profesionalisme!