Mencermati Pelanggaran Moral di UMS, Penting Dipahami Bahwa Agama Bukan Sekedar Hafalan Ayat Dan Dalil

photo author
- Rabu, 24 Juli 2024 | 15:00 WIB
mencermati pelanggaran moral di ums, pendidikan moral tak sebatas hafalan dan dalil (pexels/emily ranquist)
mencermati pelanggaran moral di ums, pendidikan moral tak sebatas hafalan dan dalil (pexels/emily ranquist)

Bisnisbandung.com - Seminggu belakangan ini muncul berita mengejutkan dari UMS. Universitas swasta terkemuka di Solo ini tersandung kasus pelanggaran etik yang dilakukan oknum dosen.

Tindakan tegas Rektor UMS dengan mencopot kedua dosen tersebut pantas diapresiasi.

Bagaimanapun hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak agar senantiasa mematuhi segala norma dalam sikap, pikiran dan perbuatan.

Nampaknya penting dicermati kita semua bahwa pendidikan moral bukan sekedar hafalan ayat dan dalil.

Karena jika ditelusuri, tak mungkin kedua oknum dosen tersebut tak paham nilai-nilai moral.

Namun PR besar bagi kita semua adalah melakukan internalisasi dari nilai-nilai moral tersebut sehingga bukan sekedar hafalan ayat dan dalil, namun diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Bisnis Bukan Pilihan, Moeldoko Tegas: Fokus TNI pada Profesionalisme!

Secara umum, di Indonesia, pendidikan moral dimulai sejak usia sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini berlaku baik di lembaga umum ataupun keagamaan.

Jika menilik pelanggaran moral yang bahkan dilakukan kaum intelektual dalam hal ini dosen, maka menjadi pertanyaan apakah yang bersangkutan benar-benar menjalin hubungan dekat dengan Tuhan sebagai sumber segala kebaikan dan alasan terbaik untuk kita menjaga moral.

Nyatanya ibadah harian mungkin belum cukup menjadi jaminan kebaikan moral seseorang, manakala itu dipandang sebagai rutinitas dan kewajiban belaka.

Menjadi penting bagi semua pihak yang mengaku beragama agar memahami bahwa merasa dekat dengan Tuhan menjadi poin penting agar kita selalu menjaga etika.

Tuhan menjadi satu-satunya alasan untuk kita takkan melanggar etika bahkan saat manusia tidak melihat kita.

Baca Juga: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Berkurang, Gibran Angkat Bicara

Kita semua paham, untuk menjadi mahasiswa UMS, apalagi menjadi dosen UMS, harus menguasai ilmu agama secara mendalam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X