Bisnisbandung.com - Tahun 2021 lalu di Kota Bandung penderita gangguan jiwa mencapai 37.497 orang Dari sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan jiwa yang tersedia, RSUD Kota Bandung paling banyak diakses.
Jumlah pasien gangguan jiwa di RSUD Kota Bandung mencapai 5.250 orang. Pelayanan kesehatan jiwa di salah satu rumah sakit swasta di Bandung diakses masyarakat, sepanjang 2021 mencapai 4.082 pasien gangguan jiwa.
Masyarakat mengakses pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas tidak sebanyak jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit. Namun di Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung, pasien gangguan jiwa yang berobat ada 372 orang.
Baca Juga: Polisi Selidiki ODGJ Tewas Dianiaya Dibuang Di Kebun
Diperoleh keterangan, jumlah pasien gangguan jiwa pada tahun 2021 menurun jika dibandingkan pada tahun 2020. Pada 2020, jumlah pasien gangguan jiwa mencapai 43.580 orang. Tahun 2019 mencapai 41.532 pasien.
Menurut seorang psikiater, Elvine Gunawan, stigma kesehatan jiwa menjadi kendala. Stigma ini menyebabkan pasien terhambat mendapatkan pertolongan kesehatan.
"Terutama kalangan remaja, karena tidak semua orang tua mengetahui dengan pasti soal kesehatan jiwa ini," ujar Elvine, Selasa (6/9/22).
Elvine menyebutkan, tak menampik orang tua kerap menyangkal dan melarang anaknya mendapatkan pertolongan kesehatan jiwa. Kondisi ini bisa merugikan.
"Bisa berujung pada perburukan gejala atau anak melakukan perbuatan menyakiti diri sendiri," ungkap Elvine mengeaskan.
Baca Juga: Puluhan ODGJ Di Cianjur Diberikan Vaksin Covid-19
Baca Juga: Guru Cantik Berbagi Kasih Sayang Bersama ODGJ
Elvine tidak menjelaskan secara rinci apa penyebab utama orang terkena gangguan jiwa. Secara umum gangguan jiwa merupakan akibat tekanan atau depresi.
Tekanan jiwa juga karena berbagai hal. Antara lain, jiwa seseorang rapuh karena ia tidak menerima atay bersyukur atas apa yang ia terima. Ada pula akibat tekanan ekonomi.
Banyak pula akibat kehidupannya tidak sesuai dengan kainginan atau cita-citan dan harapannya. Penderita gangguan jiwa yang sulit disembuhkan, biasanya karena faktor keturunan.***
Artikel Terkait
Rosye : Tidak Cukup Diberi Obat Di Babakan Sari ODGJ Berat Mencapai 184 Kasus